Soal Skenario Prabowo hanya Menjabat 2 Tahun, Ini Penjelasan Rosan

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 12 Februari 2024 02:58 WIB
Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani (kanan) bersama capres Prabowo Subianto (kiri) di Jakarta, Jumat (8/12/2023). [Foto: ANTARA/Galih Pradipta]
Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani (kanan) bersama capres Prabowo Subianto (kiri) di Jakarta, Jumat (8/12/2023). [Foto: ANTARA/Galih Pradipta]

 Jakarta, MI - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rosan Roeslani mengungkap bahwa pengamat pertahanan Connie Rahakundini Bakrie pernah berniat bergabung dengan tim capres nomor urut 02 itu. Saat itu, Connie Rahakundini meminta jabatan wakil menteri pertahanan (wamenhan) atau wakil menteri luar negeri (wamenlu) bila Prabowo-Gibran menang di pilpres 14 Februari lusa.

Rosan mengaku saat itu mereka berdua dengan Connie bicara empat mata. Intinya ternyata Connie ingin menjadi wakil menteri luar negeri. "Permintaan beliau (Connie) atau wamenhan. Tapi lebih ingin jadi wakil menteri luar negeri," ujar Rosan di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Minggu (11/2).

Rosan pun mengaku menjawab permintaan Connie itu bukan domainnya. Dia pun menyarakan ke Connie saat itu kalau bekerja untuk Prabowo bisa disampaikan langsung. "Soal desain Gibran akan jadi presiden setelah dua tahun menjabat datang dari Connie. Pernyataan yang dua tahun itu bukan datang dari saya," katanya.

Rosan demikian Connie mengatakan, 'ini bagaimana kalau sudah dua tahun, atau kalau tiba-tiba Prabowo, saya ini orang intelijen, bisa saja Pak Prabowo diracun, bisa lebih cepat, itu gimana?' Dia bilang begitu," ujar Rosan. "Saya bilang, 'Bu, sudahlah, itu tidak pantas. Ya sudahlah, kita sih enggak ada pikiran seperti itu lah, janganlah," tambah Rosan lagi.

Sebelumnya diberitakan, Rahakundini Bakrie yang menyebut soal potensi pengkhianatan Jokowi terhadap Prabowo Subianto agar memuluskan Gibran Rakabuming Raka menjadi presiden.

Mulanya ia bercerita soal dirinya yang terkejut ketika diminta Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Rosan Roeslani untuk bergabung dalam mendukung pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pasalnya, Rosan menyebut jika kubu nomor urut 2 menang, Prabowo hanya diberi kesempatan untuk menjabat selama dua tahun.

Dikutip Monitorindonesia.com, Minggu (11/2) dari akun media X/Twitter, @Jangkaru911, Connie membeberkan kronologi permintaan Rosan beberapa waktu lalu dalam video berdurasi 1.30 detik.

Dalam video, Connie mengaku enggan untuk menerima pinangan Rosan lantaran latar belakangnya sebagai seorang akademisi menuntut dirinya untuk bersikap netral. “Saya mau tanya emang Pak Prabowo ini bakal jadi presiden berapa lama,” kata Connie

Connie melanjutkan, Rosan kemudian menjelaskan rencana kubu nomor 2 jika berhasil memenangkan Pilpres 2024 ini. Ia mengaku bahwa Prabowo tidak akan menuntaskan tugasnya sebagai kepala negara sesuai dengan yang diatur dalam konstitusi. 

“Jadi rencananya dua tahun, tiga tahun berikutnya diikuti oleh Gibran,” ungkap Connie.

Mendengar pernyataan tersebut, Connie mengaku sangat terkejut. Ia justru mempertanyakan apakah mungkin Jokowi dapat menepati perjanjian tersebut melihat jejak politiknya yang justru dianggap menusuk dari belakang PDIP.

"Kalau saya jadi Gibran atau Pak Jokowi, saya matiin (Prabowo) besok. Kalau dia bisa mengkhianati Ibu Megawati Soekarnoputri dengan segala perjuangan yang menjadikan dia ada di istana sampai dua kali, ada jadi gubernur Jakarta, ada jadi wali kota, apa bedanya dia (Jokowi) bisa bunuh Pak Prabowo di tengah jalan?” tutur Connie.

Atas pernyataan Rosan tersebut, Connie semakin meyakini bahwa Menteri Pertahanan tersebut hanya menjadi alat politik Jokowi untuk dapat tetap berkuasa. Oleh karenanya, ia pun juga enggan untuk bergabung dengan kubu nomor 2.

“Makanya statement saya kan jadi kuat, bahwa Pak Prabowo itu digunakan, bahwa Gibran itu memberatkan. Itu kan bahasa-bahasa saya dan saya of course saya bilang sama Pak rosan, saya enggak mungkin ada di sana (TKN),” tandasnya. (Monitorindonesia.com telah mengonfirmasi hal ini kepada Connie Rahakundini Bakrie).[Wan/ Man]