Ternyata Ini Sebab Tom Lembong Nyesal Pernah jadi Pembantu Jokowi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 12 Februari 2024 03:09 WIB
Joko Widodo dan Tom Lembong (Foto: Ist)
Joko Widodo dan Tom Lembong (Foto: Ist)

Jakarta, MI -  Mantan Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda, Tom Lembong mengaku menyesal pernah menjadi bagian daripada pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Ia mengungkapkan rasa sesalnya karena merasa strategi yang diterapkan dalam membenahi ekonomi Indonesia belum memberikan hasil yang optimal.

"Semakin saya mendalami data-data ekonomi, saya benar-benar merasa sedih dan prihatin. Saya memiliki rasa sesal yang cukup besar karena pernah menjadi bagian dari pemerintahan," ungkapnya dalam sebuah acara diskusi di Jakarta dikutip pada Senin (12/2).

Tom Lembong menyoroti beberapa kegagalan dalam upaya merangsang pertumbuhan ekonomi, salah satunya adalah stagnasi dalam pertumbuhan kelas menengah di Indonesia selama 10 tahun terakhir. Data yang disampaikannya menunjukkan bahwa penjualan sepeda motor, mobil, dan barang elektronik mengalami penurunan secara bertahap.

Menurut Tom Lembong, fokus kebijakan ekonomi selama ini terlalu terpaku pada investasi dalam sektor-sektor padat modal seperti pertambangan dan perkebunan, yang kurang memberikan dampak pada penciptaan lapangan kerja. Hanya sekitar 20% investasi yang masuk ke Indonesia dinilainya dapat dinikmati langsung oleh masyarakat.

Tom Lembong menegaskan bahwa pentingnya pemerintah untuk memperhatikan sektor jasa, yang menyumbang lebih dari separuh ekonomi Indonesia dan memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja. Sektor jasa, seperti pendidikan, kesehatan, keuangan, dan transportasi, dianggapnya sebagai sektor yang padat karya.

Dia memperkuat argumennya dengan mengilustrasikan bahwa sektor jasa, termasuk industri properti, memiliki potensi lebih besar dalam menciptakan lapangan kerja dibandingkan dengan sektor industri padat modal seperti pertambangan.

Ia juga menekankan pentingnya pergeseran fokus ke sektor jasa untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan berkelanjutan.

Dalam refleksinya, Tom Lembong juga menyerukan perlunya perubahan dalam kebijakan ekonomi Indonesia agar lebih berorientasi pada penciptaan lapangan kerja dan pembangunan sektor jasa. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan, serta mengurangi ketimpangan ekonomi di masyarakat.

Sekedat tahu, bahwa Tom Lembong saat ini sebagai co-captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN). Sebagai bagian dari Kabinet Kerja 2014-2019, Tom Lembong pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) dari 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016, serta sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dari 27 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019.