Kata Moeldoko Soal Kenaikan Pangkat Prabowo

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 1 Maret 2024 13:29 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko [Foto: MI/An]
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko [Foto: MI/An]

Medan, MI - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta agar kenaikan pangkat Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, tidak terus menjadi polemik. Karena tidak memiliki kepentingan, atau bentuk transaksi politik.

"Saya pikir sudah cukup tidak perlu lagi dipolemikkan karena pemberian itu tidak punya kepentingan apapun, tidak ada transaksi politik dan seterusnya," kata Moeldoko di kampus Universitas Sumatera Utara, Medan, Jumat (1/3).

Dijelaskan Moeldoko, bahwa Prabowo diberhentikan dengan hormat dan mendapatkan hak gaji. Dia juga mendapatkan penghargaan bintang Yudha Dharma Utama, yang merupakan penghargaan tertinggi di militer, dan diberikan kepada orang-orang berprestasi.

"Di dalam pemberian kemarin Pak Presiden sangat clear ini adalah bentuk apresiasi dari negara dan peneguhan kepada yang bersangkutan di dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara yang lebih peneguhan pengabdian," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menerima kenaikan pangkat istimewa dari purnawirawan jenderal bintang tiga, menjadi jenderal bintang empat kehormatan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam Rapim TNI Tahun 2024 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta pada Rabu (28/2).

Jokowi menganugerahkan penghargaan kepada Prabowo, karena dinilai berjasa dan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa, secara khusus di bidang pertahanan dan keamanan.

"Saya ingin menyampaikan penganugerahan pangkat secara istimewa berupa Jenderal TNI kehormatan kepada Bapak Prabowo Subianto. Penganugerahan ini adalah bentuk penghargaan sekaligus peneguhan untuk berbakti sepenuhnya kepada rakyat, kepada bangsa, dan kepada negara," kata Jokowi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (28/2).