Yusril Sebut Refly Harun Kurang Canggih Meramalkan Arah Angin

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 6 April 2024 22:11 WIB
Ketua Tim Hukum Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra (Foto: MI/Dhanis)
Ketua Tim Hukum Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Ketua Tim Hukum Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra, menyebut kesaksian dari empat menteri kabinet Indonesia maju di sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang sebelumnya diprediksi bakal menguntungkan Paslon 01 dan 03, justru malah menjadi boomerang bagi mereka. 

"Keterangan 4 menteri itu tidak menguntungkan kedua Pemohon, malah menjadi boomerang yang berbalik membantah tudingan mereka sendiri, padahal merekalah yang meminta MK untuk menghadirkannya," kata Yusril kepada wartawan, Sabtu (6/4/2024).

Yusril menilai, Anggota Tim Kuasa Hukum Anies-Muhaimin, Refly Harun kurang canggih dalam memprediksi arah angin dari keempat menteri Presiden Jokowi itu. 

Sebab kata Yusril, sebagaimana permintaan Refly Harun yang meminta agar empat menteri Jokowi itu dihadirkan ke dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) terkait tuduhan politisasi bantuan sosial (bansos) di Pilpres 2024.

"Saya kira, semua itu terjadi karena Pak Refly Harun kurang canggih meramalkan ke arah mana angin keterangan 4 menteri akan bertiup," sindir Yusril kepada Refly Harun. 

 

Bahkan kata Yusril, berbagai komentar Refly di media massa pasca 4 menteri tersebut memberi kesaksian di sidang MK, menunjukkan rasa ketidakpuasan atas kesaksian mereka. 

"Setelah jadi boomerang, wajar saja jika Pak Refly 'ngomel-ngomel' keterangan para menteri itu diibaratkannya bagaikan orang memberi laporan saja," tukasnya.

"Namanya orang memberi keterangan, melaporkan dan menerangkan, bukan mengaminkan keinginan pihak manapun," tambah Yusril nyinyir.

Adapun keempat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.