215 Siswa Di NTT Keracunan Usai Konsumsi MBG, Komisi IX: Memprihatinkan Dan Mencederai Misi Besar Pemerintah

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 27 Juli 2025 14:59 WIB
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Nihayatul Wafiroh (foto: fraksipkb.com)
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Nihayatul Wafiroh (foto: fraksipkb.com)

Jakarta, MI - Sebanyak 215 siswa di Nusa Tenggara Timur mengalami keracunan usai mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh,  menegaskan bahwa kejadian tersebut sangat memprihatinkan dan mencederai misi besar pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Jangan sampai program baik pemerintah tercoreng hanya karena kelalaian dalam pemilihan dan pengawasan menu makanan. Memberikan makanan sembarangan kepada siswa adalah bentuk pengabaian terhadap masa depan generasi bangsa,” kata Nihayatul Wafiroh dalam keterangannya yang dikutip dari fraksipkb.com, Jakarta, Minggu (27/7)

Anggota DPR RI asal Banyuwangi itu  juga meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas/ BGN) agar lebih serius, teliti, dan bertanggung jawab dalam mengawasi setiap menu yang akan dihidangkan kepada siswa, terutama dalam program bantuan makan bergizi.

Menurutnya, pengawasan harus dilakukan tidak hanya di NTT, tetapi juga di seluruh daerah penerima program serupa.

“Kami mendesak BGN melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mitra penyedia makanan. Lakukan pengecekan menyeluruh ke daerah lain, jangan tunggu kejadian serupa terjadi. Ini soal keselamatan dan masa depan anak-anak kita,” ujarnya.

Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa itu pun menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, agar standar kualitas dan keamanan pangan benar-benar dijaga ketat.

“Saya minta sinergi antara pengelola MBG dengan BPOM dan pihak terkait ditingkatkan. Program makanan bergizi adalah investasi masa depan bangsa. Jangan sampai justru menjadi sumber penyakit karena lalai diawasi,” pungkasnya.

Beberapa hari terakhir, setidaknya 215 siswa di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami gejala keracunan massal usai menyantap makanan dari program MBG.

Insiden menyebar di dua wilayah, yakni 140 siswa SMPN 8 Kupang dan 75 siswa dari tiga sekolah di Kabupaten Sumba Barat Daya. Gejala yang dilaporkan mencakup mual, muntah, diare, pusing, dan gatal-gatal, hingga sejumlah siswa harus dilarikan ke berbagai rumah sakit di wilayah masing-masing.

Topik:

Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh MBG