Terpisah Sejak Bertransmigrasi ke Lampung, Ganjar Pranowo Temui Sepupu yang Merawatnya Saat Kecil

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 22 Januari 2022 21:39 WIB
Pringsewu, Monitorindonesia.com - Seorang laki-laki paruh baya sontak berlari memeluk Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo saat tiba di Sukoharjo 1 Peringsewu. Pelukan laki-laki itu tampak erat sekali, seolah sangat kangen dengan orang nomor satu di Pemprov Jawa Tengah itu. Adalah Bambang Iriyanto, saudara sepupu Ganjar Pranowo yang saat di Tawangmangu merawat Ganjar kecil. Namun sejak bertransmigrasi ke Pringsewu, Bambang tak pernah bertemu Ganjar hingga puluhan tahun. "Ya Allah Gusti, tekan omahku tenan iki (sampai rumah saya benar ini). Maturnuwun Gusti (terima kasih Tuhan)," kata Bambang sambil memeluk Ganjar. Bambang kemudian merangkul Ganjar dan membawanya masuk ke rumahnya. Di dalam rumah, istri Bambang dan anak-anaknya menyambut kedatangan Ganjar bersama istri tercinta, Siti Atikoh. "Iki bojoku, iki anak-anakku (ini istri saya, ini anak-anak saya)," kata Bambang mengenalkan keluarganya pada Ganjar. Pertemuan saudara yang terpisah lama itu cukup mengharu biru. Bambang tampak semangat menelepon beberapa saudara karena bangga didatangi Ganjar. "Iki Ganjar neng omahku Mbak (ini Ganjar ke rumah saya)," ucap Bambang sambil videocall dengan seseorang. Ternyata, yang ditelepon Bambang adalah Sri Kaptini, kakak kandung Bambang yang juga momong Ganjar sejak kecil. Sri juga ternyata tinggal di Lampung, tepatnya di Way Laga, Sukabumi, Bandar Lampung. "Lho aku yo ning Bandar Lampung lho Mbak. Mengko tak dolan ya (nanti saya main ya)," kata Ganjar di video call itu. Benar saja, malam setelah acaranya selesai, Ganjar menuju rumah Sri. Saat Ganjar datang, Sri yang berusia 77 tahun itu langsung memeluk Ganjar dengan erat dan menangis sesegukan. "Owalah dek, ya Allah," ucap Sri sambil menangis dan terus memeluk Ganjar. Ganjar Pranowo tampak gayeng ngobrol bersama dua sepupu yang merawatnya sejak kecil itu. Kenangan-kenangan semasa dulu tinggal bersama di Tawangmangu dan Kutoharjo muncul kembali. Mereka bernostalgia, mengenang cerita-cerita lama. "Bapaknya Ganjar ini adik bapak saya, jadi dekat sekali. Saya itu ikut keluarga bapaknya Ganjar itu sejak Ganjar belum lahir. Jadi saya tahu betul karena ya, saya yang ngemong dulu, dari baru lahir sampai besar," cerita Sri. Saat ditanya masa kecil Ganjar apakah nakal atau tidak, Sri mengatakan Ganjar tidaklah nakal. Dia anak yang anteng saat kecil. Namun ada kenangan unik yang masih membekas, yakni Ganjar selalu membuang dot saat isinya tidak cocok. "Ganjar kecilnya nggak nakal, tapi ya itu kalau minum dot dan nggak cocok isinya langsung dibuang. Dia milih-milih dotnya, nggak mau susu, maunya teh. Kalau isi dotnya nggak sesuai atau kurang sedikit saja, langsung dibuang," cerita Sri disambut tawa Ganjar yang disampingnya. Baik Sri dan Bambang tampak begitu bahagia didatangi Ganjar yang puluhan tahun tidak bertemu. Sekarang, anak yang dulu mereka asuh sejak kecil, telah menjadi seorang gubernur. "Sangat bangga banget, sangat seneng rasanya. Ganjar sekarang jadi kebanggaan keluarga. Saya yang momong dia ikut bahagia. Sudah sukses tapi tetap ingat keluarga," ucap Sri. Begitu juga dengan Bambang. Dia tak menyangka, meski Ganjar saat ini menjadi Gubernur dan terpisah puluhan tahun, tak lupa pada suadara seperti dirinya. Walaupun saudara jauh dan tinggal di Lampung, dia tetap ingat dan datang untuk menjalin silaturahmi. "Apalagi sekarang jadi Gubernur, rasane kulo mlengong (tidak menyangka). Saya nggak bisa ngomong, soalnya saya tahu persis kecilnya gimana. Ya hanya bisa bersyukur pada gusti," ucap Bambang. Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan sengaja mampir ke rumah Bambang dan Sri karena sedang ada acara di Lampung. Di sela acara itu, ia menyempatkan mengunjungi rumah kedua kakak sepupunya itu. "Iya, ini mumpung saya lagi ada acara pelantikan Ikatan Keluarga Alumni Gadjah Mada di Lampung. Ini ada saudara saya yang sejak kecil mengasuh saya. Mereka ini sepupu, jadi putranya Pakdhe yang ikut bapak saya. Jadi beliau ini yang ngemong saya, sudah seperti kakak kandung sendiri," kata Ganjar Pranowo , Jumat (21/1/2022). Ganjar mengatakan terharu bisa bertemu dua saudaranya itu. Sebab puluhan tahun mereka tidak berjumpa sejak keduanya transmigrasi ke Lampung. "Jadi saya datang untuk menengok, terharu juga. Seperti nostalgia. Ya nggak ketemu sejak saya kecil, waktu belum ubanan. Kira-kira saya berpisah kelas 5 SD. Kita nggak ketemu lagi, bayangkan sampai sekarang sudah puluhan tahun. Alhamdulillah sekarang bertemu, seperti nostalgia," pungkasnya. (Gulman)