Gereja Koptik Mesir Terbakar, Sedikitnya 41 Jemaat Tewas Termasuk Anak-anak

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 15 Agustus 2022 10:00 WIB
Jakarta, MI - Api melahap gereja Ortodoks Koptik yang penuh sesak saat kebaktian di dekat Kairo, Mesir, sehingga menewaskan 41 jemaat termasuk sedikitnya 10 anak-anak. Beberapa orang yang terperangkap di dalam gereja terkepung asap hitam tebal dan melompat dari lantai atas gereja Martir Abu Sefein untuk mencoba melarikan diri dari kobaran api yang hebat, kata saksi mata seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (15/8). “Mati, mati lemas, semuanya mati,” kata seorang saksi mata yang putus asa yang hanya menyebutkan namanya, Abu Bishoy. Dia mengatakan di antara korban termasuk anak-anak. “Ada anak-anak, kami tidak tahu bagaimana cara menyelamatkan mereka,” kata Abu Bishoy. Sebanyak Empat puluh lima orang terluka termasuk empat polisi yang terlibat dalam upaya penyelamatan. Anggota keluarga korban terlihat menangis menunggu kabar tentang kerabat yang masih berada di dalam gereja dan di rumah sakit terdekat tempat para korban dibawa. Gereja itu terletak di kota Giza, kawasan Greater Kairo, yang merupakan lingkungan kelas pekerja yang berada di seberang Sungai Nil. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan pemeriksaan forensik menunjukkan bahwa kebakaran dimulai dari AC lantai dua sebagai akibat dari kerusakan listrik. Menghirup asap adalah penyebab utama kematian, katanya. Keluarga dari mereka yang meninggal akan menerima santunan 100.000 pound Mesir (US$5.220), menurut pernyataan kabinet. Mousa Ibrahim, juru bicara Gereja Ortodoks Koptik, mengatakan anak kembar tiga berusia lima tahun, ibu, nenek, dan bibi mereka termasuk di antara mereka yang tewas. Sedangkan pemakaman untuk korban meninggal dunia akan berlangsung di dua gereja di kawasan Waraq. Saksi Emad Hanna mengatakan gereja itu juga punya ruangan yang digunakan sebagai tempat penitipan anak dan seorang pekerja gereja berhasil mengeluarkan beberapa anak. “Kami naik ke atas dan menemukan korban meninggal dan kami mulai melihat dari luar bahwa asapnya semakin besar, dan orang-orang ingin melompat dari lantai atas,” kata Hanna. "Kami menemukan anak-anak," beberapa meninggal dan beberapa lainnya masih hidup, katanya. Sebanyak lima belas mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke tempat kejadian untuk memadamkan api, sementara ambulans mengangkut korban ke rumah sakit terdekat. Presiden Abdel Fattah el-Sisi berbicara melalui telepon dengan Paus Tawadros II yang beragama Kristen Koptik untuk menyampaikan belasungkawa, kata kantor presiden. “Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban tak berdosa yang meninggal di salah satu rumah ibadah,” kata el-Sisi di Twitter.