Masyarakat: BBM Elit di Tengah Ekonomi Sulit!

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 4 September 2022 02:07 WIB
Jakarta, MI - Ugi (25), karyawan swasta kelas menengah, mengaku akan ikut terdampak pada kebijakan pemerintah yang telah resmi mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Sabtu(3/9/2022). Apalagi, saat ini harga pangan pun melambung. Bagaimana tidak, dimasa pandemi Covid-19 ini, tentunya pemulihan ekonomi masyarakat belum stabil bahkan masih susahnya dapat kerjaan yang menetap. “Stres BBM naik, khusunya untuk karyawan dan ini seperti dadakan. pokoknya pemerintah tidak ada hati dan tidak memikirkan urgensinya," kata Ugi kepada Monitorindonesia.com, Sabtu (3/9) malam. "kami karyawan biasa yang gajinya di bawah upah minimum regional (UMR) merasa tercekik dengan kebijakan pemerintah ini. pemerintah benar-benar tidak pro rakyat, pandemi Covid-19 gini kan susah cari duit, jadi tolong lah pemerintah bisa mempermudah jangan apa-apa di persulit, inimah namanya BBM elit di tengah ekonomi sulit” Imbuhnya. Sebagai informasi, adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. [Plo]

Topik:

BBM naik