MTI Desak Tarif LRT Rp5.000, Kemenhub: Jangan Buru-buru
Jakarta, MI - Kementerian Perhubungan belum berencana menurunkan tarif LRT Jabodebek akibat masalah yang dihadapi kereta tanpa masinis itu. Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) meminta tarif penumpang menjadi Rp5.000 sebagai kompensasi atas menurunnya pelayanan.
"Jangan buru-buru ini dalam rangka keselamatan. Jangan sampai ada masalah baru ada musibah. Kita mencegah dan perbaiki dari temuan yang ada," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal kepada awak media, di Jakarta Internasional Velodrome, Senin (30/10).
Dia menjelaskan bahwa masalah saat ini berkaitan dengan roda yang aus, yang menyebabkan waktu tunggu menjadi lebih lama satu jam. Hal itu terjadi karena jumlah trainset yang dikurangi. Dengan demikian, hasil evaluasi harusnya mendorong pemerintah untuk terus meningkatkan pelayanan dan keselamatan moda transportasi LRT Jabodebek.
Diharapkan juga bahwa evaluasi ini akan meningkatkan layanan LRT Jabodebek. Tarif untuk hari kerja, Senin-Jumat, tarif LRT Jabodebek maksimal Rp20.000. Namun, pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional, tarif maksimal adalah Rp10.000. (Ran)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Heny Purwaningtyas, Anak Buah Menhub Budi Karya Sumadi Diperiksa KPK soal Korupsi Jalur Kereta Api
19 Juli 2024 17:31 WIB
Diduga Ada Aktor Bermain, Ditjen Hubla Didesak Selesaikan Masalah Jalur Kapal Cepat di Pulau Cempedak
19 Juli 2024 01:53 WIB
Mantan Pejabat Balai KA Didakwa Korupsi Proyek Jalur KA Besitang-Langsa Rp 1,1 Triliun
16 Juli 2024 04:08 WIB
FM Sultra Laporkan Dugaan Pemindahan Jalur Kapal Cepat untuk Kepentingan Jalur Kapal Tongkang ke Ditjen Perhubungan Laut
11 Juli 2024 16:18 WIB