Presiden Jokowi Lanjutkan Proyek Food Estate, Kali Ini di Papua


Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, menggelar rapat terkait investasi pembangunan food estate di Papua, Jakarta, Senin (5/2), di Istana Kepresidenan. Menurut Bahlil, pembangunan food estate di Papua untuk penanaman tebu.
Selain itu, investasi di Papua juga akan dilakukan di sektor pertambangan. "Investasi untuk di Papua, di Merauke ya untuk pembangunan food estate untuk tebu, dan beberapa investasi di sektor pertambangan," kata Bahlil di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, (5/2)
Bahlil mengatakan, saat ini pemerintah sedang mengarahkan investasi di Papua ini pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pihaknya pun tengah mengupayakan penyelesaian hak masyarakat adat agar tidak menjadi polemik di kemudian hari.
"Jadi kita clear-kan dulu masyarakat adatnya, kita selesaikan dengan pemda baru kita akan merumuskan apakah ada sebagian yang di KEK, ada sebagian yang di PSN agar semuanya jalan," paparnya.
Sebab, lanjutnya, pembangunan infrastruktur KEK masih membutuhkan dana dari pemerintah. Sedangkan jika diarahkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) maka pembangunannya tidak membutuhkan anggaran dari pemerintah, namun langsung dibangun oleh investor.
"Dua-duanya kita jalankan," kata Bahlil.
Menurut Bahlil, jika pembangunan dilakukan sebagai PSN maka akan ada investor yang akan masuk, baik dari perusahaan nasional, Australia, Uni Emirat Arab, serta BUMD. Sedangkan untuk pembangunan KEK akan ada dari investor nasional maupun asing.
Topik:
jokowi bahlil food-estate papua tambang tebuBerita Sebelumnya
Kabar Buruk! OJK Resmi Cabut Izin Usaha BPR Usaha Madani Karya Mulia
Berita Selanjutnya
Harga Jagung Naik, LaNyalla: Fenomena Perulangan, Butuh Solusi Akar Masalah
Berita Terkait

Kata Jokowi soal Sosok "Mr J" Jadi Ketua Dewan Pembina PSI: Tanyakan ke Ketum
14 jam yang lalu

Bahlil: Tambang Freeport Belum Beroperasi, Tunggu Hasil Audit Longsor Bawah Tanah
10 Oktober 2025 15:38 WIB

Rosan Sebut Proses Divestasi 12 Persen Saham Freeport Masuki Tahap Final
8 Oktober 2025 15:04 WIB