Gaza Kuburan Para Pewarta
![Rendy Bimantara](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![Gaza Kuburan Para Pewarta Pemakaman Jurnalis Palestina (Foto: Anadolu Agency)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/0096f7a7-fe33-4e9f-87d6-b894cb34b21a.jpg)
Jakarta, MI - Pada Jumat (8/12), sebuah organisasi terkemuka yang mewakili jurnalis di seluruh dunia menyatakan keprihatinan mendalam atas jumlah jurnalis yang meninggal dunia pada tahun 2023 saat melakukan tugas mereka.
Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) mengatakan dalam penghitungan tahunan kematian pekerja media, tahun ini 94 jurnalis telah terbunuh dan hampir 400 lainnya dipenjara. IFJ juga menyatakan bahwa perang Israel dengan Hamas menyebabkan kematian jurnalis paling banyak dalam lebih dari 30 tahun.
Angka kematian tahun ini meningkat dari 67 pada periode yang sama tahun 2022, dan dua kali lipat dari total 47 kematian yang tercatat sepanjang tahun 2021.
Kelompok ini menyerukan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja media dan menuntut agar pelaku penyerangan terhadap pekerja media dimintai pertanggungjawaban.
“Pentingnya standar global baru untuk perlindungan jurnalis dan penegakan hukum internasional yang efektif sangatlah penting,” kata Presiden IFJ Dominique Pradalie dikutip dari laman IFJ.
Kelompok tersebut mengatakan 68 jurnalis telah terbunuh saat meliput perang Israel-Hamas sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober – lebih dari satu jurnalis dalam sehari dan menyumbang 72% dari seluruh kematian media di seluruh dunia pada tahun ini.
IFJ mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka adalah jurnalis Palestina yang berada di Jalur Gaza, tempat pasukan Israel melancarkan serangan mereka.
“Perang di Gaza lebih mematikan bagi jurnalis daripada konflik apa pun sejak IFJ mulai mencatat para jurnalis yang terbunuh saat menjalankan tugas pada tahun 1990,” kata kelompok tersebut.
Ukraina juga “tetap menjadi negara yang berbahaya bagi jurnalis” hampir dua tahun sejak invasi Rusia, kata organisasi tersebut. IFJ mencatat, tiga wartawan atau pekerja media telah tewas dalam perang itu sepanjang tahun ini.
Organisasi ini juga menyesalkan kematian pekerja media di Afghanistan, Filipina, India, China, dan Bangladesh.
Mereka mempertanyakan mengapa hukum sering mengabaikan kejahatan terhadap jurnalis dan meminta pemerintah “untuk memberikan perhatian penuh terhadap kasus pembunuhan ini dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin keselamatan jurnalis.”
Menurut laporan, jumlah jurnalis yang terbunuh di Amerika Utara dan Selatan turun dari 29 pada tahun lalu menjadi 7 pada tahun 2023.
Kelompok tersebut juga menyatakan bahwa tiga jurnalis dari Meksiko, satu jurnalis dari Paraguay, satu jurnalis dari Guatemala, satu jurnalis dari Kolombia, dan satu jurnalis dari Amerika tewas saat menyelidiki kelompok bersenjata atau penggelapan dana publik.
Berikut daftar pewarta yang terbunuh di jalur Gaza ( Data IFJ 7 Desember 2023)
Ada 61 jurnalis Palestina
Mohammad Jarghoun, Smart Media, killed on 7 October
Ibrahim Lafi, Ain Media news agency, killed on 7 October
Mohammad Al-Salhi, photojournalist for news agency Fourth Authority, killed on 7 October
Asaad Shamlakh, freelance journalist, killed on 8 October
Said Al-Tawil, director of Al-Khamisa news agency, killed on 10 October
Mohammed Sobboh, photojournalist for a news agency in Gaza, killed on 10 October
Hisham Al-Nawajha, photographer for Khabar news agency in Gaza, killed on 10 October
Salam Meimah, journalist for Al Quds Radio, killed on 10 October
Mohammed Fayez Yousef Abu Matar, freelance photographer, killed on 11 October
Ahmed Shehab, producer of Voice of Prisoners Radio, killed on 12 October
Hossam Mubarak, Al Aqsa TV, killed on 13 October
Yousef Dawwas, freelance journalist, killed on 14 October
Abdul Hadi Habib, Al Aqsa TV, killed on 16 October
Isam Bahar, Al Aqsa TV, killed on 17 October
Mohammed Balousha, Palestine TV, killed on 17 October
Samih Al-Nadi, director and producer of Al Aqsa TV, killed on 18 October
Khalil Abu Athra, cameraman for Al Aqsa TV, killed on 19 October
Muhammad Abu Ali, Al-Shabab radio, killed on 20 October
Hani Madhoun, administrative staff for Al Aqsa TV, killed on 21 October
Roshdi Sarraj, co-founder of Ain Media, photojournalist, filmmaker and fixer for several international media such as Radio France, killed on 22 October
Mohammed Imad Labad, journalist, killed on 23 October
Saed al-Halabi, Al-Aqsa TV, killed on 25 October
Ahmed Abu Mahadi, Al-Aqsa TV, killed on 25 October
Salma Mukhaimar, journalist, killed on 25 October
Jamal Al-Faqawi, journalist for Mithaq Media Network, killed on 25 October
Zaher Al-Afghani, journalist for Mithaq Media Network, killed on 25 October
Duaa Sharaf, journalist, killed on 26 October
Yasser Abu Namous, journalist, killed on 27 October
Nazmi Al-Nadim, deputy director of finance and administration for Palestine TV, killed on 30 October
Majd Kashkou, media worker for Palestine TV, killed on 31 October
Imad Wahidi, media worker for Palestine TV, killed on 31 October
Majd Fadl Arandas, journalist for news website Al-Jamahir, killed on 1 November
Mohammed Abu Hatab, correspondent for Palestine TV, killed on 2 November
Mohammed Bayyari, journalist for Al Aqsa TV, killed on 2 November
Iyad Matar, journalist, killed on 2 November
Mohammed Al Jajeh, Press House, killed on 6 November
Mohammad Abu Hasira, correspondent for WAFA news agency, body found under the rubble on 7 November
Yahya Abu Munie, journalist for Al Aqsa radio, killed on 7 November
Ahmed Al-Qara, photojournalist, killed on 10 November
Mousa Al Barsh, executive director of Namaa Radio, killed on 12 November
Ahmed Fatmah, photographer for Al Qahera News, killed on 13 November
Mahmoud Matar, freelance journalist, killed on 15 November
Moseab Ashour, photographer, killed on 18 November
Mustafa Al-Sawaf, journalist and writer, killed on 18 November
Amr Abu Haya, media worker in Al Aqsa TV, killed on 18 November
Saary Mansour, director of Quds News Network, killed on 18 November
Hasouned Isleem, freelance photographer, killed on 18 November
Bilal Jadallah, director general of media development organisation Press House, killed on 19 November
Abdelhalim Awad, driver for Al Aqsa TV, killed on 18 November
Ayat Al-Khaddura, digital and broadcaster journalist, killed on 20 November
Jamal Hanieh, editor at Amwaj Sports Media Network, killed on 21 November
Mohamad Nabil Al-Zaq, journalist for Quds TV, killed on 22 November
Assem Al-Barsh, journalist for Palestinian Al-Ray radio, killed on 22 November
Muhammad Moin Ayyash, photojournalist, killed on 23 November
Amal Zahed, journalist, killed on 24 November
Mustafa Bakir, journalist, killed on 24 November
Nader Al-Nazli, technician for Palestine TV, killed on 25 November
Abdallah Darwish, photojournalist for Al Aqsa TV, killed on 1 December
Muntaser Al-Sawaf, photographer for Anadolu Agency, killed on 1 December
Adham Hassouna, freelance journalist, killed on 1 December
Hassan Farajallah, executive at Al Quds TV, killed on 3 December
Jurnalis Israel
Yaniv Zohar, photographer for Israel HaYom, killed on 7 October
Ayelet Arnin, news editor for Israeli Broadcasting Corporation (KAN), killed on 7 October
Shai Regev, editor for TMI, killed on 7 October
Roee Idan, photographer for Ynet, killed on 7 October
Jurnalis Lebanon
Issam Abdallah, video journalist for Reuters, killed on 13 October
Farah Omar, reporter for Al Mayadeen, killed on 20 November
Rabih Me'mari, cameraman for Al Mayadeen TV, killed on 20 November
(Ran)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Wakil Ketua BKSAP DPR Sukamta Sambut Baik Kesepakatan "Persatuan Nasional" antara Hamas, Fatah dan 12 Kelompok Palestina Lainnya Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Sukamta (Foto: Dok MI/Pribadi)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/DW6ywtPTmXymB1WY4TuzyhHEjMvau2EmsEv4UEdL.jpg)
Wakil Ketua BKSAP DPR Sukamta Sambut Baik Kesepakatan "Persatuan Nasional" antara Hamas, Fatah dan 12 Kelompok Palestina Lainnya
24 Juli 2024 14:47 WIB
![Fraksi PKS: Tidak Ada Alasan Lagi Bagi PBB untuk Tidak Menindak Israel Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/ketua-fraksi-partai-keadilan-sejahtera-pks-dpr-ri-jazuli-juwaini-foto-midhanis.webp)
Fraksi PKS: Tidak Ada Alasan Lagi Bagi PBB untuk Tidak Menindak Israel
22 Juli 2024 14:15 WIB