Perdamaian Palestina-Israel Disepakati, DPR RI: Bersyukur tapi Waspada Perdamaian Semu


Jakarta, MI - Harapan baru bagi perdamaian di Timur Tengah mulai muncul setelah beberapa sumber internasional menyebut telah terjadi kesepakatan perdamaian antara Palestina dan Israel.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta, dalam keterangannya pada Kamis (9/10/2025) melalui telepon seluler menyatakan, menyambut positif kabar tersebut.
"Setelah upaya negosiasi terus-menerus untuk membicarakan gencatan senjata dan perdamaian, kita bersyukur akhirnya tercapai kesepakatan antara Palestina dan Israel dengan mediator. Ini capaian yang signifikan dalam negosiasi tidak langsung antara Palestina dengan Israel. Langkah awal menuju perdamaian sudah terlihat, meski perjalanan masih sangat panjang, karena perdamaian ini baru akan memasuki tahap I, yaitu pembebasan sandera, penarikan IDF ke garis-garis yang disepakati dan pembukaan blokade bantuan kemanusiaan," tuturnya.
Namun, anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan agar masyarakat tidak lengah dan tetap waspada terhadap dinamika yang terjadi.
"Jangan sampai ini menjadi 'perdamaian semu'. Karena track record Israel selama ini tidak menginginkan perdamaian. Hampir selalu Israel mengkhianati kesepakatan gencatan senjata. Setiap upaya negosiasi juga hampir selalu digagalkan oleh Israel. Terakhir lalu Israel menyerang Doha Qatar, menarget negosiator Hamas yang sedang bernegosiasi untuk gencatan senjata dan mewujudkan perdamaian", tegasnya.
Sukamta juga menilai bahwa Israel bersikeras menyingkirkan Hamas. Padahal, lanjutnya, Hamas sendiri sudah menunjukkan sikap moderat. Mau berunding dan bernegosiasi. Bahkan Hamas sudah legowo jika tidak dilibatkan dalam pemerintahan, asalkan Palestina merdeka penuh.
Dalam proposal perdamaian yang diajukan oleh Donald Trump, tidak disebutkan secara eksplisit terkait kemerdekaan Palestina. Akan fair jika kemerdekaan Palestina secara penuh juga menjadi klausul utama dalam kesepakatan.
Tidak adil jika Israel sudah merdeka, sementara Palestina belum mendapatkan pengakuan penuh atas kemerdekaannya. Israel memiliki pasukan pertahanan (IDF), sedangkan Hamas diminta untuk melucuti senjata tanpa kejelasan status kenegaraan Palestina. Ini jelas bentuk ketimpangan
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran aktif Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam transisi perdamaian ini. "PBB sebagai lembaga internasional harus dilibatkan secara maksimal, bukan hanya sebagai stempel."
"Semoga kesepakatan yang ada ini bisa berhasil dalam melalui setiap tahapannya menuju perdamaian yang sejati dan kemerdekaan penuh Palestina. Kita semua harus terus mengawal ketat kesepakatan ini agar on the track", pungkasnya.
Topik:
palestina israel perdamaian konflik-palestina-israel sukamtaBerita Terkait

DPR Desak Pemerintah Tolak Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam 2025 Jakarta
8 Oktober 2025 09:44 WIB

Dua Tahun Genosida Israel di Gaza, Sukamta Desak Dunia Internasional Bertindak Nyata untuk Kemerdekaan Palestina
7 Oktober 2025 16:29 WIB

Sukamta Desak Pemerintah Tegas, Tolak Konten LGBT di Animasi Anak Netflix
6 Oktober 2025 20:52 WIB