Kepunahan Dinosaurus Berhubungan dengan Asteroid Tipe C

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 17 Agustus 2024 3 jam yang lalu
Ilustrasi -Tumbukan benda luar angkasa. (Foto: Antara)
Ilustrasi -Tumbukan benda luar angkasa. (Foto: Antara)

Istambul, MI - Sebuah kajian baru menunjukkan bahwa kawah Chicxulub, yang berkontribusi pada kepunahan dinosaurus, terbentuk akibat tumbukan asteroid Tipe-C yang kaya akan karbon.

Kawah Chicxulub, yang terletak di lepas pantai Semenanjung Yucatan, Meksiko, merupakan salah satu kawah yang terjadi akibat benturan terbesar di Bumi, dengan diameter 200 kilometer dan kedalaman 20 kilometer.

Diperkirakan kawah ini terbentuk akibat benturan asteroid dengan lebar sekitar 10 kilometer. Asteroid tipe-C, yang kaya akan karbon dan diyakini terbentuk di wilayah luar tata surya awal, kini dapat ditemukan di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.

BACA JUGA: Bagheri Kani Ditunjuk Jadi Ketua Komite Internasional Kemlu Iran

Asteroid-asteroid ini tersebar ketika Jupiter berpindah tempat pada awal sejarah tata surya. Peneliti dari Universitas Cologne, termasuk salah satu penulis Mario Fischer-Godde, menganalisis lapisan material yang terdeposit secara global setelah benturan 66 juta tahun lalu.

Mereka memfokuskan penelitian pada ruthenium, logam langka di Bumi, untuk mengidentifikasi komposisi asteroid tersebut.

Sampel dari Denmark, Italia, dan Spanyol menunjukkan komposisi kimia ruthenium yang sama, mengonfirmasi asal-usul logam tersebut dari luar angkasa dan menyingkirkan teori bahwa letusan vulkanik berkontribusi pada keberadaan logam tersebut.

BACA JUGA: Presiden AS Joe Biden: Pelanggar Kebebasan Pers akan Mendapatkan Sanksi Internasional

"Ruthenium dalam lapisan ini hampir seluruhnya berasal dari asteroid," ujar Fischer-Godde.

Craig Walton dari Universitas Cambridge, yang tidak terlibat dalam kajian ini, menyatakan bahwa penelitian tersebut menjanjikan namun masih belum pasti apakah benda yang menabrak Bumi adalah asteroid atau komet. "Penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang objek-objek yang telah secara dramatis membentuk sejarah Bumi," ucap Walton.

Berita Terkait