Ini Alasan Mengapa Waktu Cepat Berlalu Saat Anda Sedang Bahagia

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 28 Mei 2023 09:00 WIB
Jakarta, MI - Jam paling akurat di dunia berjalan dengan kecepatan stabil dan hanya bisa kacau sekitar 1 detik setiap 300 juta tahun Tetapi otak mengambil detik-detik ritmis itu dan memahami waktunya sendiri. Tapi kenapa otak tidak bisa menjaga waktu seperti jam biasa? Dengan kata lain, mengapa waktu terasa cepat berlalu saat Anda sedang bahagia, dan mengapa waktu terasa berjalan lambat saat Anda bosan? "Bagaimana otak merasakan waktu tergantung pada ekspektasinya. Otak dapat mewakili kemungkinan bahwa sesuatu akan terjadi, mengingat hal itu belum terjadi," kata Dr. Michael Shadlen, ahli saraf di Columbia University Irving Medical Center di New York City. "Setiap pemikiran memiliki berbagai horison (batas persepsi mental, pengalaman, atau minat seseorang)," sambung Shadlen seperti dikutip dari Live Science. Dalam sebuah buku, misalnya, horison terletak di akhir setiap suku kata, akhir setiap kata, akhir kalimat berikutnya dan seterusnya. Waktu bergerak sesuai dengan bagaimana kita mengantisipasi horison ini. Ketika Anda benar-benar asyik dengan sesuatu, otak mengantisipasi "gambaran besar" dan melihat horison dekat dan jauh, yang membuat waktu terasa cepat berlalu, kata Shadlen. Namun saat Anda bosan, Anda mengantisipasi horison yang lebih dekat seperti akhir kalimat, bukan akhir cerita pada sebuah buku; horison ini tidak menyatu secara keseluruhan. Oleh karenanya, waktu bergerak merangkak. Tidak ada satu titik pun di otak yang bertanggung jawab atas cara kita memandang waktu dengan cara ini. Sebaliknya, area mana pun yang memunculkan pemikiran dan kesadaran kemungkinan besar terlibat dalam tugas ini, kata Shadlen. "Hampir pasti ada banyak mekanisme pengaturan waktu di otak," tambah Joe Paton, ahli saraf di Champalimaud Foundation, sebuah yayasan penelitian biomedis swasta di Portugal. (Mekanisme waktu subyektif ini tidak ada hubungannya dengan ritme sirkadian, atau bagaimana tubuh kita terkait dengan rotasi 24 jam planet kita.) Salah satu mekanisme melibatkan kecepatan di mana sel-sel otak mengaktifkan satu sama lain dan membentuk jaringan saat Anda melakukan suatu aktivitas. Semakin cepat jalur neuron itu terbentuk, semakin cepat kita merasakan waktu. Mekanisme lain melibatkan bahan kimia di otak. Dengan menggunakan tikus percobaan, Paton dan rekan-rekannya menemukan bahwa satu set neuron yang melepaskan dopamin -neurotransmitter yang terbentuk di otak dan berfungsi menghantarkan sinyal atau rangsangan antar sel saraf atau antara sel saraf dengan sel lainnya - berdampak pada cara otak memandang waktu. Saat Anda bahagia atau bersenang-senang, sel-sel ini lebih aktif, mereka melepaskan banyak dopamin dan otak Anda menilai bahwa lebih sedikit waktu yang telah berlalu daripada yang sebenarnya. Sedangkan saat Anda sedih atau bosan, sel-sel ini tidak melepaskan banyak dopamin, dan waktu terasa melambat. Tidak jelas mengapa otak kita tidak akurat secara metodis saat melacak waktu. Tapi itu bisa memiliki keuntungan evolusioner, kata Paton. "Hidup adalah semacam rangkaian keputusan yang harus saya tinggal atau yang harus saya jalani," kata Paton. Rasa waktu internal ini dapat membantu hewan memutuskan kapan tinggal di suatu tempat menguntungkan. Tetapi ketika Anda melihat ke masa lalu, durasi yang dirasakan dari suatu peristiwa melibatkan cara otak meletakkan memori, kata Dr. David Eagleman, seorang asisten profesor psikologi dan kesehatan mental masyarakat dan ilmu populasi di Universitas Stanford. Jaringan neuron yang mengkode memori baru lebih padat daripada untuk sesuatu yang tidak baru, katanya. Ketika Anda melihat ke belakang, jaringan yang lebih padat itu membuat seolah-olah memori itu bertahan lebih lama. Misalnya, jika Anda mengingat penerbangan panjang, tetapi Anda selalu melakukan penerbangan panjang, Anda mungkin mengingatnya lebih cepat daripada yang terlihat pada saat itu karena otak Anda tidak menyimpan banyak memori, katanya. Selain itu, "waktu tampaknya semakin cepat seiring bertambahnya usia," kata Eagleman kepada Live Science. Ketika Anda masih kecil, segala sesuatu tampak baru, dan dengan demikian otak Anda membangun jaringan yang padat untuk mengingat peristiwa dan pengalaman tersebut. Namun, sebagai orang dewasa, Anda telah melihat lebih banyak lagi, jadi peristiwa ini tidak mendorong terciptanya kenangan semacam itu. #Alasan Mengapa Waktu Cepat Berlalu Saat Anda Sedang Bahagia

Topik:

Bahagia waktu