Waspada! Duduk Lebih dari 10 Jam, Bisa Tingkatkan Risiko Demensia

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 16 September 2023 23:38 WIB
Jakarta, MI - Gaya hidup tidak banyak bergerak dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, termasuk gangguan metabolisme, penyakit kardiovaskular, dan kanker. Studi terbaru yang dipublikasikan di Jama Networks menemukan, bahwa duduk lebih dari 10 jam sehari meningkatkan risiko demensia, pada orang berusia di atas 60 tahun. Dalam studi tersebut, para peneliti menilai data dari sekitar 50.000 orang dewasa berusia di atas 60 tahun yang mengenakan akselerometer di pergelangan tangan, untuk mengukur pergerakan mereka selama 24 jam per hari selama seminggu. Tak satupun dari mereka yang didiagnosis menderita demensia pada awal penelitian, kata para peneliti. Mereka kemudian menggunakan algoritme pembelajaran mesin, untuk menganalisis kumpulan data pembacaan akselerometer dan mengklasifikasikan perilaku berdasarkan intensitas aktivitas fisik yang berbeda. Dengan menggunakan sistem AI, para ilmuwan dapat membedakan antara berbagai jenis aktivitas dan tidur serta, memberikan ukuran objektif dari waktu yang dihabiskan setiap orang, untuk terlibat dalam berbagai jenis perilaku menetap. Setelah rata-rata enam tahun masa tindak lanjut, para peneliti menggunakan catatan rumah sakit dan data registrasi kematian, untuk menentukan diagnosis demensia, dan menemukan 414 partisipan memiliki kondisi neurologis tersebut. Para peneliti kemudian menyesuaikan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, ras/etnis, kondisi kronis, genetika, serta karakteristik gaya hidup seperti aktivitas fisik, pola makan, merokok, dan penggunaan alkohol, serta kesehatan mental yang dilaporkan sendiri. Mereka menemukan bahwa perilaku kurang gerak berkaitan dengan peningkatan risiko demensia di antara para partisipan. Namun, mereka menemukan bahwa sejumlah perilaku kurang gerak tidak terkait dengan demensia. "Kami terkejut ketika menemukan bahwa risiko demensia mulai meningkat dengan cepat setelah 10 jam menghabiskan waktu tanpa aktivitas setiap hari, terlepas dari bagaimana waktu tanpa aktivitas tersebut terakumulasi," kata penulis studi Gene Alexander dari University of Arizona, mengutip laman Independent, Jumat (15/9/2023). "Hal ini menunjukkan bahwa total waktu yang dihabiskan untuk duduklah yang mendorong hubungan antara perilaku kurang gerak dan risiko demensia, tetapi yang terpenting adalah tingkat perilaku kurang gerak yang lebih rendah, hingga sekitar 10 jam, tidak terkait dengan peningkatan risiko," tambah Dr Alexander. Para peneliti kemudian menyerukan untuk melakukan lebih banyak penelitian untuk menentukan hubungan sebab-akibat dan apakah aktivitas fisik dapat mengurangi risiko demensia.   #Risiko Demensia

Topik:

Risiko Demensia