Hebat dan Inspiratif! 3 Perempuan Ini Terpilih Jadi Rektor ITB, UGM dan UKSW

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 3 Agustus 2022 17:00 WIB
Jakarta, MI - Rektor merupakan ketua tertinggi yang memimpin sebuah Perguruan Tinggi. Untuk menjadi seorang rektor bukanlah suatu hal yang mudah, perlu melewati beberapa tahapan serta harus memenuhi syarat dan ketentuan terlebih dahulu. Membicarakan sosok pemimpin dalam sebuah instansi atau universitas, kebanyakan orang berpikir pasti yang menjadi pemimpinnya berjenis kelamin laki-laki. Perempuan kerap dipandang sebelah mata serta kerap dianggap lemah. Namun sekarang zaman telah berubah, sudah banyak perempuan yang menjadi seorang pemimpin. Baru-baru ini ketiga perempuan hebat dan inspiratif ini terpilih menjadi rektor. Berikut profil tiga rektor perempuan tersebut. 1. Reini Wirahadikusumah  Prof. Reini Wirahadikusumah adalah rektor wanita pertama di Institut Teknologi Bandung untuk periode 2020-2025 yang melanjutkan kepemimpinan Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA sebagai rektor Institut Teknologi Bandung periode 2015-2020. Reini kelahiran Jakarta 25 Oktober 1968 ini merupakan seorang Guru Besar pada Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB. Ketika menjalani perannya sebagai seorang guru besar, Reini aktif memublikasikan beberapa jurnal mengenai konstruksi dan rantai pasok. Reini meraih gelar sarjana dari Teknik Sipil ITB pada tahun 1991, gelar magister Teknik Sipil dari Universitas Purdue, Amerika Serikat pada tahun 1996, serta gelar Ph.D di bidang dan universitas yang sama pada tahun 1999. Reini lebih banyak memfokuskan penelitiannya di bidang manajemen rantai pasok proyek infrastruktur dan manajemen konstruksi. Selama karier nya di ITB, ia telah mendapat berbagai penghargaan seperti predikat cumlaude ; Satyalancana Karya Satya XX Tahun dari Pemerintah RI pada 2016; penghargaan Endeavour Awards; Australia Awards Indonesia; Visiting Research at Queensland University of Technology (QUT), Brisbane, Australia pada 2011; serta Satyalancana Karya Satya X dari Pemerintah RI pada 2008. Reini pernah menjabat Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) dan asisten Permanent Delegation Office of the Republic of lndonesia to UNESCO. 2. Intiyas Utami  Prof. Intiyas Utami terpilih dan ditetapkan sebagai Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) periode 2022-2027. Intiyas merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai rektor UKSW. Ia mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan yang diikuti tiga kandidat. Yakni Dr Neil Rupidara dan pdt Yusak. Sebelumnya, Intiyas Utami kelahiran Yogyakarta, 24 Juni 1974 ini menjabat sebagai Staf Khusus Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Bidang Ekonomi dan Akuntabilitas Publik. Intiyas meraih gelar ahli madya dari Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta pada tahun 1997, gelar sarjana Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 2001, gelar magister dari Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang tahun 2006, serta gelar Doktor dari Bidang Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 2013. 3. Ova Emilia  Prof. Ova Emilia terpilih menjadi rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2022-2027. Ova Emilia memperoleh suara terbanyak dengan mengalahkan dua kandidat lainnya pada tahapan Pemilihan dan Penetapan Rektor oleh Majelis Wali amanat (MWA) UGM. Ova Emilia kelahiran Yogyakarta, 19 Februari 1964 ini merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM yang juga menjabat sebagai Dekan sejak tahun 2016. Selain menjadi Dekan, ia juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia sejak tahun 2018. Penghargaan yang pernah ia terima di antaranya First prize for young gynecologist award tahun 1998 dan SIDA Award tahun 2006. Ova Emilia menamatkan pendidikan sarjana di UGM pada tahun 1987 dan melanjutkan studi S2 di University of Dundee, Skotlandia pada tahun 1990. Kemudian ia menjalani pendidikan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di UGM pada tahun 1996-2000, kemudian S3 Clinical Teaching di University of New South Wales Wales dan pendidikan dokter subspesialis di UGM pada tahun 2009. #perempuan hebat dan inspiratif

Topik:

Ova Emilia Reini Wirahadikusumah Intiyas Utami