TPFF Bantu Jauhkan Kawanan Gajah dari Pemukiman
![Rizky Amin](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/media/user/avatar/itRv0F8Yp6cnf71Qr5dbR4ADRJdHvXKyK3TNnQd1.jpg )
![TPFF Bantu Jauhkan Kawanan Gajah dari Pemukiman Tim Penjagaan Flora dan Fauna (TPFF) Aceh Tengah (Foto: ANTARA)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/jpjmRMO6o7054r7rSsCltwHr6ofNI3BxPGlQ91u6.png)
Banda Aceh, MI - Anggota Tim Penjagaan Flora dan Fauna (TPFF) Aceh Tengah bekerja sama dengan warga Kabupaten Bener Meriah untuk menjauhkan kawanan gajah liar sebanyak 25 ekor dari pemukiman mereka, kata koordinator tim.
“Kami kembali menggiring mereka ke hutan lindung kawasan Genengan karena termasuk dalam koridor gajah sumatera yang meliputi wilayah Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, dan Pidie Jaya,” koordinator TPFF Karang Ampar-Bergang, Muslim, diberitahukan.
Kepada wartawan setempat di Jakarta, Senin (4/12) ia mengatakan kawanan 25 ekor gajah liar Sumatera yang berkeliaran di kawasan pemukiman tersebut merusak rumah dan lumbung pangan warga.
Warga tidak hanya menderita kerugian materi, tapi juga hidup dalam ketakutan, katanya seraya menambahkan bahwa mereka berulang kali melihat gajah liar berkeliaran di kawasan pemukiman mereka.
Menurut Muslim, konflik manusia-gajah telah terjadi sejak tahun 2002, namun situasi semakin memburuk dalam 10 tahun terakhir karena rusaknya habitat gajah sumatera.
Pemberian Hak Guna Usaha (HGU) kepada banyak pihak di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, misalnya, turut menyebabkan kerusakan tersebut. Akibatnya, gajah liar mencari cara sendiri untuk mendapatkan makanan, katanya.
“Saya petani yang mata pencahariannya bergantung pada hutan. Jadi, saya tahu di mana letak koridor gajahnya,” Ujar Muslim.
Pemberian hak budidaya kepada banyak pihak di Bireuen menyebabkan hilangnya habitat gajah di kabupaten tersebut. Hal ini menyebabkan kawanan gajah berpindah ke Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, katanya.
Untuk mengakhiri konflik manusia-gajah yang sedang berlangsung, sangat diperlukan pembuatan kawasan ekosistem esensial atau taman hutan raya seluas 10 ribu hektar di Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Bireuen, tambahnya.
Diketahui, pada Februari 2019, setidaknya 14 kawanan gajah liar Sumatera terlihat berkeliaran mencari makan di wilayah kabupaten seperti Tamiang, Pidie, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Biruen. (AM/Ant)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Kebijakan HGU IKN Sampai 190 Tahun Dinilai Sebagai Bentuk Frustasi Jokowi Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/jokowi-18.webp)
Kebijakan HGU IKN Sampai 190 Tahun Dinilai Sebagai Bentuk Frustasi Jokowi
19 Juli 2024 21:48 WIB
![SETARA Sebut Aturan HGU IKN untuk Investor sampai 190 Tahun Berpotensi Langgar HAM Berkelanjutan Proyek Istana Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/proyek-istana-presiden-di-ibu-kota-nusantara-ikn.webp)
SETARA Sebut Aturan HGU IKN untuk Investor sampai 190 Tahun Berpotensi Langgar HAM Berkelanjutan
17 Juli 2024 19:25 WIB
![147 Tersangka Narkoba Ditangkap Polisi pada Operasi Antik Agung 2024-Bali Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Bali AKBP Ponco Indriyo menunjukkan barbuk pengungkapan kasus peredaran gelap narkoba. (Foto: Antara)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/foto-polda-bali-kasus-penyalahgunaan-narkoba.webp)
147 Tersangka Narkoba Ditangkap Polisi pada Operasi Antik Agung 2024-Bali
20 Juni 2024 17:18 WIB