Satu Keluarga di Padang Alai Terseret Arus Sungai Tambuo

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 6 Agustus 2024 2 jam yang lalu
Tim Gabungan Pemkab Agam sedang mencari bocah yang dibawa arus sungai. (Foto: Antara)
Tim Gabungan Pemkab Agam sedang mencari bocah yang dibawa arus sungai. (Foto: Antara)

Lubuk Basung, MI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyatakan satu keluarga di Padang Alai, Jorong Kampuang Malayu, Nagari atau Desa Sitalang, Kecamatan Ampek Nagari terseret arus sungai dan satu orang korban belum ditemukan, Selasa (6/8) sekitar pukul 17.30 WIB.
 
"Saat ini anak korban atas nama Fatin (5) belum ditemukan setelah diseret arus sungai," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Ichwan Pratama Danda di Lubuk Basung, Selasa (6/8/2024).

Ia mengatakan, korban terseret arus sungai tambuo di Jorong Pasa, Nagari atau Desa Batu Kambing, Kecamatan Ampek Nagari saat sepeda motor ayahnya atas nama Eri Marianto (36) melewati jembatan di daerah itu. Tiba-tiba air sungai besar dan terbawa arus yang meluap setelah curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu, Selasa (6/8) sore.
 
Akibatnya, ibu korban atas nama Reni Andayani (32) dan Fatin terseret arus sungai tersebut. Reni sudah ditemukan sekitar 20 meter dari jembatan dalam keadaan selamat. "Reni selamat dan ayah korban tidak hanyut. Ayahnya mencoba mencari korban," ungkapnya.
 
Ia menambahkan, Tim Gabungan Agam yang berasal dari BPBD Agam, PMI, TNI, Polri, pihak kecamatan, pihak nagari dan masyarakat telah mencari keberadaan korban. Pencarian dilakukan dengan cara menelusuri aliran sungai tersebut sampai beberapa kilometer ke arah muara.
 
Namun dengan kondisi air sungai besar dan ditambah kondisi gelap, maka korban tidak ditemukan. "Korban belum ditemukan dan tim gabungan masih melakukan pencarian hingga Selasa malam," tuturnya.
 
Ia berharap, korban bisa ditemukan tim gabungan dalam waktu dekat. Dengan kejadian itu, ia mengimbau warga untuk selalu meningkatkan kewaspadaan saat melewati sungai, daerah perbukitan dan dataran rendah saat curah hujan tinggi. Ini dalam rangka agar tidak menjadi korban jiwa akibat banjir bandang, tanah longsor dan lainnya.