Paslon Heri Koswara-Sholihin Tetap Teratas di Pilkada Kota Bekasi 2024

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 29 Oktober 2024 10:25 WIB
Direktur Eksekutif, ETOS Indonesia Institute,  Iskandarsyah  (Foto: Istimewa)
Direktur Eksekutif, ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah dalam rilis terbarunya, survey Pilkada Kota Bekasi, paslon Nomot Urut 1, Heri Koswara-Sholihin masih mengungguli konvetitornya Nomor Urut 2, Uu Syaful Mikdar-Nurul Sumarheni dan Paslon Nomor Urut 3, Tri Adhianto-Haris Bobihoe. 

Menurut Uskandarsyah, survey dilakukan menggunakan 1200 responden dengan margin eror 2,37%. Tingkat kepercayaan 95% menggunakan metode random secara acak ke semua kecamatan di wilayah Kota Bekasi.

Survey dilakukan pada 10 – 20 Oktober 2024, hasilnya, Herkos-Sholihin 47,6%, posisi kedua adalah paslon nomor urut 3, Tri-Harris 26,3% sementara pisisi ke 3 Uu Saeful – Nurul 15,1% untuk Uu Syaful Mikdar-Nurul Sumaheni diangka 11%. Selebihnya kata Iskandarsyah, menyatakan tidak menggunakan hak pilihannya alias abstain. 

Mengingat waktu pencoblosan yang semakin dekat lanjut Iskandarsyah, maka dapat dipastikan pergeseran angka-angka tersebut akan tetap mengunggulkan Heri Koswara-Sholihin. Hasil survey tersebut dapat dipastikan memberi peluang besar kepada pasangan Heri-Sholihin untuk memenangkan Pilkada Kota Bekasi November mendatang. 

Konsolidasi dan sosialisasi yang masif dan track record pasangan ini menurut survey ETOS Indonesia Institute sulit tergoyahkan. 

Bagaimana dengan incumbent? Iskandar mengatakan incumbent secara popularitas memang tinggi, tapi elektabilitas beliau diragukan, kasus-kasus hukum sedang menunggu. 

"Sekarang kita kembalikan kepada masyarakat Kota Bekasi. Mau pilih yang bersih dan berintegritas atau pilih yang kemudian kota Bekasi menyumbang kembali tersangka korupsi kepada KPK. Saya rasa cukup sudah 2 walikota tang berurusan hukum atau KPK. Ini akan menjadi pertimbangan bagi masyarakat,".

Hari ini lanjut Iskandarsyah, masyarakat Kota Bekasi berpikir harus punya pemimpin yang berintegritas dan punya portofolio yang baik guna membangun kota Bekasi ke depan menjadi kota mandiri. 

"Sebagai kota penyanggah Ibu Kota Negara, masyarakat pastinya memilih pemimpinnya yang benar-benar punya catatan baik, termasuk tidak pernah melakukan tindak pidana korupsi," kata Iskandar kepada wartawan. (M. Aritonang)

Topik:

Pilkada Kota Bekasi