Bantah Berkonflik dengan PBNU, PKB: Mereka yang Tak Paham Konstitusi dan Masalah Perlu Diluruskan

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 9 Agustus 2024 7 jam yang lalu
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid (Foto: MI/Dhanis)
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, mengatakan bahwa hubungan antara PKB dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akhir-akhir ini bukan karena konflik, melainkan hanya kekisruhan di antara segelintir orang di PBNU.

Menurut dia, segelintir orang yang berkisruh tentang hubungan PKB dan PBNU itu tidak memahami konstitusi. Padahal, anggota-anggota PKB maupun PBNU di tingkat bawah berhubungan dengan baik.

"Hanya ada segelintir orang yang tidak paham konstitusi, tidak paham masalah. Itu aja yang diluruskan," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/8/2024). 

Jazilul mengemukakan bahwa saat ini banyak tokoh ulama yang resah terkait dengan kisruh tersebut. Namun, tidak banyak orang yang mau menyampaikan keberatannya dan pandangannya atas kisruh itu.

"Hari ini diperlihatkan oleh sejarah kelakuan dari segelintir orang pengurus PBNU itu. Sekarang sedang diperlihatkan, semuanya melihat," kata dia.

Ia memastikan bahwa kader-kader di internal PKB masih solid dalam menanggapi hubungan antara PKB dan PBNU. Bahkan, kader-kader PKB pun akan bertindak jika ada aksi yang melanggar hukum.

Sebelumnya, PBNU telah membentuk tim lima atau panitia khusus (pansus) yang bertujuan untuk merebut PKB agar kembali pada ideologi awalnya.

Hal tersebut karena elite PBNU melihat PKB tidak lagi berada dalam jalur ideologi NU dan hanya dikuasai oleh Muhaimin Iskandar serta kroni-kroninya saja.

Pembentukan pansus ini akan menyerupai tim yang awalnya melahirkan PKB pada masa lalu.