Fakta-fakta Penjual Dawet Tragedi Kanjuruhan, Kader PSI

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 13 Oktober 2022 12:49 WIB
Jakarta, MI - Tragedi Kanjuruhan diwarnai viral suara misterius wanita penjual dawet yang mengetahui langsung peristiwa memilukan tersebut. Sosok wanita ini akhirnya muncul di publik. Wanita tersebut telah mengakui kesalahannya. Dia juga meminta maaf kepada salah satu keluarga korban tewas tragedi kanjuruhan. Diketahui, Wanita tersebut tercatat sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malang. Berikut sederet fakta penjual dawet kanjuruhan. 1. Tuding Aremania Mabuk saat Tragedi Kanjuruhan Dalam rekaman suara yang beredar, wanita itu mengaku penjual dawet itu menyebutkan bahwa dirinya sempat menolong salah satu korban meninggal bernama Masnawi atau akrab disapa Nawi. Nawi merupakan dirigen Curva Nord Arema. "Wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh. Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol. Saya, yang saya tolong itu, ternyata Masnawi itu, juga pemabuk. Itu (Masnawi) temannya Wenda. Wenda itu koncoku juga," demikian narasi perempuan tersebut. 2. Terungkap Identitas Penjual Dawet Sosok Wanita yang suaranya viral mengaku sebagai penjual dawet di tragedi Kanjuruhan. Namanya Suprapti Fauzie. Ia ternyata kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malang. Kemunculan Suprapti ini terekam dalam sebuah video yang diunggah @AremaniaCulture menangkap momen dirinya sedang meminta maaf kepada keluarga Masnawi. 3. Sebut Masnawi Mabuk Rekaman video yang diunggah @AremaniaCulture terlihat Suprapti memakai baju setelan warna cokelat seperti pakaian PNS itu menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga Masnawi. "Saya mohon maaf, karena berhubung dengan voice note yang beredar kemarin, saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan nama Almarhum, ya. Demi Allah saya Lillahi Ta'ala meminta maaf kepada njenengan, memohon dengan sangat tolong maafkan saya bila ada kata saya yang salah, ya, mbak," ujar Suprapti. Suprapti sempat menyebut nama perempuan yang diduga istri Masnawi bernama Eka. Dirinya menjelaskan tak ada niat menjelekkan siapa pun. Sempat menjabat dan mencium tangan istri Masnawi, kemudian menangis sesenggukan menangis minta maaf kepada keluarga Masnawi. "Karena bukan tujuan saya untuk mencemarkan nama baik Masnawi. Tolong dimaafkan, dan untuk mas-masnya, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, karena tidak ada tujuan saya untuk menjelekkan siapa pun di sini. Nggih, mas, mbak. Mbak Eka. Terima kasih jika panjenengan bisa menerima permohonan maaf saya ini mbak, nggih Demi Allah saya enggak ada setting-an apa-apa. Dan saya bukan suruhan siapa-siapa. Mohon maaf yang sebesar-besarnya ya, mbak Eka, ya," ujarnya. 4. Pernah Jadi Relawan saat Pemilu 2019 Ternyata, Suprapti merupakan kader PSI. Ketua DPD PSI Malang, Yosea Suryo Widodo membenarkan suara wanita penjual dawet itu adalah suara suprapti Fauzie. Begitu dirinya mendapati poster Suprapti yang beredar dikaitkan dengan suara penjual dawet yang viral, ia pun segera melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan. “Jadi tentang voice note yang beredar itu, sebenarnya saya sudah dapat share mulai dari awal viralnya itu. Nah, kami tidak tahu kalau itu bu Prapti. Baru seminggu kemarin setelah beberapa teman menanyakan ke saya tentang flyer yang beredar, di situ disebutkan sebagai kader PSI akhirnya saya mencari. Saya menghubungi Bu Praptinya langusng, apa betul voice note itu dari Bu Prapti,” ungkapnya, dilansir dari Law-justice, Rabu (12/10). 5. PSI Malang Akui Suprapti Kadernya Tapi Bukan Pengurus PSI Kabupaten Malang memastikan Suprapti memang bagian dari partai tersebut. “Nah, untuk statusnya Bu Prapti itu bukan pengurus PSI Malang, tetapi relawan dari salah satu caleg tahun 2019. Jadi beliau ini relawan, otomatis menjadi anggota, tetapi bukan pengurus,” jelas Yosea. 6. Klarifikasi Suprapti pada PSI Yosea pun mengaku sudah mengklarifikasi tentang suara penjual dawet yang menuding Aremania mabuk dan viral di medsos kepada Suprapti. Ia yang telah menghubungi sendiri Suprapti mendapat jawaban pembenaran. Meski begitu, kepada Yosea, Suprapti mengaku tidak bermaksud membuat suara itu viral atau lebih jauh bertujuan untuk menyebar berita yang tidak benar. "Nah, dari keterangan Bu Praptinya sendiri membenarkan bahwa itu suaranya Bu Prapti. Tapi beliaunya menyampaikan tidak bermaksud untuk membuat viral atau menyebarkan berita yang tidak benar," pungkasnya.
Berita Terkait