Sadis! Santri Gontor Ponorogo Diduga Dianiaya Hingga Tewas

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 6 September 2022 11:38 WIB
Jakarta, MI - Seorang santri Gontor asal Palembang, berinisial AM (17) meninggal dunia, diduga menjadi korban penganiayaan. Diketahui, AM meninggal pada Senin (28/8) lalu. Polres Ponorogo terus melakukan penyelidikan kasus tersebut. Sejauh ini, sudah ada tujuh orang saksi yang diperiksa penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat-Reskrim Polres Ponorogo. Adapun saksi itu, yakni dua santri berinisial RM dan N, dua dokter, serta tiga Ustadz Ponpes Gontor 1. "Untuk perkembangan penyelidikan kita sudah periksa 7 saksi yang berkaitan langsung dengan kasus ini," kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo, Senin (5/9) sore. Catur mengatakan dari keterangan saksi, pemicu tewasnya AM yang masih duduk dibangku Madrasah Aliyah kelas II itu akibat kesalahpahaman. Namun untuk memastikan, pihaknya masih akan terus mendalami. Catur mengungkapkan, korban kasus penganiayaan santri di Ponpes Gontor berjumlah tiga orang. Satu orang telah meninggal dan dua masih dirawat. Polisi telah mengantongi identitas terduga pelaku penganiayaan santri. Namun identitasnya belum bisa disampaikan karena polisi masih memeriksa saksi-saksi. “Terduga pelaku dari kalangan dari santri juga. Untuk terduga pelaku nanti kita sampaikan lagi karena ini masih dalam proses penyidikan,” ujarnya. Adapun kasus ini terungkap saat ibu korban, Soimah mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris, saat Hotman datang ke Palembang. Dalam video yang diunggah Hotman Paris di Instagramnya, ibu korban menceritakan bahwa anaknya meninggal di Pesantren Modern Darussalam Gontor 1, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Soimah mengatakan awalnya pesantren menyebut kematian anaknya karena kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis-Jumat. Namun Soimah mendapat laporan dari santri lain, menyebut bahwa AM meninggal bukan karena kelelahan. Keluarga pun meminta kain kafan yang menutup AM dibuka, tampak beberapa luka lebam diduga akibat kekerasan terlihat di sekujur tubuh korban. Setelah didesak, pihak Gontor 1 yang mengantar jenazah AM, mengakui bahwa AM menjadi korban kekerasan. Pihak Ponpes Gontor pun menyampaikan permohonan maafnya sekaligus menyatakan belasungkawa atas wafatnya AM, khususnya kepada orang tua dan keluarga korban santri. “Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Dan sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,” kata Juru Bicara Ponpes Gontor Noor Syahid, melalui keterangan tertulis. Noor mengatakan, pihak ponpes langsung menindak atau menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut. Ia juga mengatakan PMDG Ponorogo siap untuk mengikuti segala bentuk upaya penegakan hukum terkait peristiwa wafatnya almarhum AM ini. “Pada prinsipnya kami, Pondok Modem Darussalam Gontor tidak memberikan toleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini,” tegasnya. #santri Gontor #santri Gontor tewas #santri Gontor diduga dianiaya #santri Gontor Ponorogo
Berita Terkait