PB Akuatik Indonesia Pastikan Tetap Awasi Latihan Mandiri Para Atlet

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 21 Februari 2024 13:33 WIB
Perenang putra Indonesia Joe Aditya Wijaya Kurniawan memacu kecepatannya saat penyisihan 4x100 meter Olympic Sports Centre Aquatic Sports Arena, China, Rabu (27/9/2023). (Foto: ANTARA)
Perenang putra Indonesia Joe Aditya Wijaya Kurniawan memacu kecepatannya saat penyisihan 4x100 meter Olympic Sports Centre Aquatic Sports Arena, China, Rabu (27/9/2023). (Foto: ANTARA)

Jakarta, MI - Pengurus Besar (PB) Akuatik Indonesia memastikan tetap mengawasi latihan mandiri para atlet renang dalam menghadapi kompetisi tingkat internasional meskipun tidak menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas).

"Para atlet tetap diawasi karena mereka harus ikut periodisasi yang diatur oleh pelatih pelatnas. Ada target-target dalam latihan yang harus dicapai," kata Wakil Ketua Umum PB Akuatik Indonesia Harlin Rahardjo ketika dihubungi melalui sambungan telpon di Jakarta, Rabu (21/2).

Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan pembinaan atlet renang Indonesia dalam menghadapi kompetisi di tingkat internasional yang tidak dilakukan melalui pelatnas. PB Akuatik Indonesia menyiapkan sejumlah atlet renang untuk mengikuti kompetisi untuk melewati kualifikasi Olimpiade 2024 seperti Joe Aditia, Maniari Wolf, Felix Vitor Iberle, Dwiki Rahardjo, I Gede Siman Sufartawa, Farrel Armandio Tangkas.

Para atlet tidak dipersiapkan melalui pelatnas melainkan latihan secara mandiri di daerah masing-masing. Kondisi ini, Harlin melanjutkan, juga sudah disepakati para atlet karena di antara mereka ada yang sedang bersekolah atau kuliah, memiliki keluarga, dan lainnya sehingga kesulitan menjalani pelatihan terpusat di Jakarta.

Ia mengatakan, meskipun atlet menjalani latihan mandiri, namun tetap memiliki target dalam latihan yang harus dicapai. "Jadi kapan atlet mencapai puncak penampilan, itu yang harus diikuti atlet dan pelatihnya di mana pun mereka latihan," katanya.

Harlin menegaskan, ada tahapan, periode, dan program yang harus dilewati para atlet yang menjalani latihan secara mandiri. Ia mengatakan, pengawasan terhadap para atlet sejauh ini berjalan lancar karena dukungan teknologi informasi komunikasi yang canggih. "Intinya enggak ada isu yang lain-lain meskipun latihan secara terpisah," katanya.

Harlin menambahkan, dalam menghadapi kualifikasi Olimpiade 2024, para atlet renang yang dikirim untuk mengikuti kompetisi diharapkan mampu untuk mencapai Limit B meskipun tidak tidak mudah mencapai target tersebut. (AM)