Brazil: Kasus Kematian Covid-19 Lebih dari Setengah Juta Orang

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 20 Juni 2021 12:25 WIB
Rio de Jenero, Monitorindonesia.com - Jumlah kematian di Brazil karena Covid-19 melebihi 500.000 kasus pada Sabtu (19/06/2021) sehingga para ilmuwan memperingatkan bahwa kemungkinan wabah mematikan yang kedua bisa semakin buruk karena penundaan vaksinasi dan penolakan pemerintah untuk mengembalikan menetapkan aturan jaga jarak. Hanya 11% warga Brazil yang telah disuntik dosis vaksin dengan lengkap dan ahli epidemologi memperingatkan bahwa sebelum musim dingin di belahan benua selatan dan varian baru sirkulasi Covid-19, tingkat kematian akan semakin naik bahkan jika sudah melakukan imunisasi. Brazil telah mencatat 500.800 kasus kematian dari 17.883,750 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi, menurut data kementerian kesehatan pada Sabtu (19/06/2021), perhitungan jumlah kematian terparah di dunia di luar AS. Seminggu terakhir, jumlah kematian rata-rata di Brazil 2.000 kasus per hari. Covid-19 masih tetap momok yang mengkhwatirkan bagi negara-negara di sekitar Pan America Health Organization (PAHO) melaporkan bahwa 1,1 juta kasus baru Covid-19 dan 31,000 jumlah kematian di Amerika minggu lalu. PAHO mencatat wilayah dengan kasus tertinggi adalah Mexico, Belize, Guatemala, Panama dan beberapa tempat di Karibia. PAHO memperingatkan bahwa situasi Covid-19 di Kolombia belum di titik terendah dengan tempat tidur ICU yang sudah penuh di kebanyakan kota. Para ilmuwan mengatakan bahwa perhitungan di Brazil merupakan kenaikan jumlah jauh lebih tinggi di Amerika Latin. "Menurut saya, kita bisa mencapai 700.000 atau 800.000 kasus kematian sebelum kita melakukan program vaksinasi," ungkap Gonzalo Vecina, mantan kepala pengatur kesehatan Anvisa Brazil memprediksi akselerasi jumlah kasus kematian dalam waktu dekat. "Kita sedang mengalami kedatangan varian-varian baru dan varian dari India yang akan menjungkirbalikkan keadaan kita." Vecina mengkritisi cara penanganan pandemi yang dilakukan Presiden Jair Bolsonaro yang jauh dari kata tepat termasuk kurangnya respon nasional yang terkoordinasi dan sikap skeptisnya terhadap vaksin, ketentuan lockdown dan penggunaan masker yang nampaknya sudah kurang diperhatikan. Ribuan warga Brazil melakukan aksi protes terhadap pengelolaan pandemi melalui demonstrasi di seluruh Brazil Sabtu (19/06/2021), mempersalahkan pemerintah atas jumlah kematian yang tinggi dan meneriakkan penurunan presiden. Raphael Guimaraes, seorang peniliti di Fiocruz pusat biomedis Brazil mengatakan penundaan program vaksinasi di Amerika Latin dengan wilayah yang palingbpadat penduduk berarti dampak sepenuhnya tidak akan bisa dirasakan sampai September atau akan lebih lama. Ia memperingatkan bahwa Brazil akan kembali mengalami puncak terburuk pandemi seperti Maret - April ketika negara Brazil mengalami rata-rata kematian sebesar 3.000 per hari. "Kita sekarang masih berada dalam situasi yang sangat kritis dengan rata-rata penularan yang sangat tinggi dan tempat tidur di rumah sakit masih kritis di banyak tempat," dia menjelaskan. Minggu ini, kasus baru terkonfirmasi di Brazil meningkat lebih dari 700.000 per hari, beda tipis dengan India. Vaksinasi akan menjadi sangat penting dalam memerangi virus di Brazil karena negara tersebut telah gagal mencapai mufakat untuk aturan jaga jarak dan penggunaan masker, jelas Ester Sabino, seorang ahli epidemiologi di Universitas Sao Paulo. "Kita benar-benar harus meningkatkan vaksinasi dengan cepat," katanya. Padahal, sudah terbukti di negara tetangganya Chili yang keadaanya mirip dengan Brazil telah mengandalkan vaksin yang dikembangkan oleh Cina yakni Sonovac Biotech menyarankan kemungkinan beberapa bulan sebelum imunisasi massal akan efektif mengurangi penularan. Hampir setengah warga Chili telah disuntik vaksin, tetapi ibu kota Santiago baru saja menetapkan aturan lockdown karena lonjakan kasusnya kembali hampir mencapai level tertinggi. Brazil harus melakukan penyuntikan vaksim terhadap 80 juta warganya supaya bisa setara dengan level pee kapita di Chili. Hal itu mengharuskan penyaluran vaksin dan komposisi yang lebih konsisten di Brazil yang nampaknya naik turun beberapa bulan terakhir karena import dari Cina ditunda setelah Presiden Bolsonaro mengkomentari Beijing dengan nada kebencian yang terlihat seperti anti Cina.[Yohana RJ] Sumber : Reuters

Topik:

Covid Brazil Kematian Lebih dari Setengah Juta Orang