Imbas Perang Israel-Palestina, Traffic Perjalanan Pesawat dari dan ke Timur Tengah Berkurang Drastis

Ela Liansa Sabila
Ela Liansa Sabila
Diperbarui 20 November 2023 01:16 WIB
(Foto: Istimewa)
(Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Perang antara Israel dengan militan Palestina, Hamas membuat beberapa sektor usaha terdampak, mulai dari industri maskapai hingga perusahaan konsumer atau ritel yang terdampak dari aksi boikot.

Perang Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober 2023 dan membuat dunia panik. Banyak korban jiwa sipil yang jatuh di pihak Palestina dan tentara di pihak Israel akibat perang ini.

Perang memang membuat banyak kerugian, utamanya korban jiwa di negara yang sedang berkonflik. Namun, dampak negatif perang tidak hanya sampai disitu saja, tetapi berimbas ke Perusahaan-perusahaan yang menjalankan bisnis atau beroperasi di kawasan ini dan sekitarnya.

Perusahaan-perusahaan yang berdomisili di Israel maupun Palestina, bahkan berafiliasi dengan salah satu keduanya juga mulai terdampak perang, mulai dari dana periklanan, pariwisata, hingga rantai pasokan. Pengakuan awal ini muncul ketika para pemimpin dunia semakin khawatir bahwa konflik akan semakin intensif dan seruan internasional untuk gencatan senjata ditolak.

Sektor pertama yang terkena imbas dari perang Israel-Hamas yakni perusahaan maskapai atau penerbangan. Beberapa perusahaan maskapai utamanya yang melayani rute dari dan ke Israel bahkan Timur Tengah mulai terdampak dari perang Israel-Hamas.

Banyak wisatawan internasional yang awal mulanya hendak berwisata ke Timur Tengah, kemudian mereka terpaksa membatalkan perjalanannya karena khawatir konflik Israel-Hamas dapat meluas ke negara tetangga seperti halnya Mesir dan negara-negara di Timur Tengah.

Akibatnya, traffic perjalanan pesawat dari dan ke Timur Tengah pun berkurang drastis.

Berdasarkan data dari perusahaan analisis perjalanan ForwardKeys, pemesanan penerbangan internasional berada 20% di bawah level tahun 2019 dalam tiga minggu setelah dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober dan lebih rendah 5 poin persentase di bawah periode tiga minggu sebelum serangan.

Dalam periode tiga pekan sebelum 7 Oktober, penerbitan tiket dari Timur Tengah hanya 3% di bawah level tahun 2019, menurut data ForwardKeys, yang menggambarkan pemulihan yang stabil di sektor ini dari pandemi Covid-19.

(ELS)