Kata Sambo, Istrinya Dibanting dan Diperkosa Brigadir Yosua, Warganet: Otak Sambo Kebanting?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 September 2022 22:09 WIB
Jakarta, MI - Tersangka Pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo membuat pengakuan mengejutkan mengenai motif dirinya tega menghabisi Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J). Eks Kadiv Propam Polri itu bilang, dia membunuh Brigadir J lantaran yang bersangkutan membanting dan memperkosa istrinya Putri Candrawathi. Atas hal ini, warganet di media sosial yakni di Twitter, ramai ramai memberikan komentar pedas terhadap Ferdy Sambo. Ketua Umum KNPI, Haris Pertama, melalui cuitannya mempertanyakan, bukti visum jika Putri Candrawathi benar mengalami kekerasan seksual oleh anak buah suaminya itu. "Jika benar di perkosa hingga dibanting maka mana bukti Visumnya Putri Chandrawathi ??? Kok bisa di rumah masih ada orang lain di PERKOSA ga teriak minta tolong ??? DAGELAN," demikian cuitan Haris dikutip Monitorindonesia.com, Sabtu (3/9). Cuitan Haris itu pun, dikomentari warganet lainnya. Ada yang mengatakan, sekarang sudah tak percaya lagi dengan pernyataan Ferdy Sambo, bahwa jika sekali berbohong, akan ada kebohongan berkali kali lainnya. "Untuk membuktikannya di visum aja bang, benar ga ada rudal rusia masuk," komentar [email protected]. "Otak sambo kebanting??!," komentar vch-20. "Fix Sekali berbohong, akan ada kebohongan berkali kali lainnya," komentar Januard***. Diketahui, Pengakuan Ferdy Sambo itu tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Hal ini juga selaras dengan temuan investigasi Komnas HAM dan Komnas Perempuan. Disebutkan tindak kekerasan yang dialami Putri Candrawathi terjadi ketika mereka di Magelang, peristiwa itu terjadi pada 7 Juli 2022 atau sehari sebelum Brigadir J dibunuh di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Pernyataan Ferdy Sambo dalam BAP dan klaim dari Komnas HAM dan Komnas Perempuan itu menuai berbagai respons masyarakat. Banyak pihak yang sangksi dengan pernyataan tersebut, sebab Ferdy Sambo dinilai sedang memainkan drama baru, setelah semua upayanya menutup rapat kasus pembunuhan itu terbongkar. [Aan].