Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kejar Tayang, Nyawa Pekerja Melayang
Nicolas
Diperbarui
20 Desember 2022 01:24 WIB
Jakarta, MI - Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana menilai terjadinya sejumlah kecelakaan kerja dalam pembangunan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung akibat kejar tayang dan nyawa pekerja pun melayang sia-sia.
Kecelakan kerja proyek yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) sudah sering terjadi seperti sebelumnya ada kecelakaan pipa gas PT Pertamina (Persero) yang terbakar, pilar yang diambrukan hingga menimpa eskavator dan pada Minggu (18/12) kecelakaan terjadi saat uji coba kereta.
Aditya mengatakan, seharusnya kontraktor proyek mengambil kesimpulan agar proyek tersebut bisa dikerjakan secara prudent dan sifatnya tidak kejar tayang. Dia pun mempertanyakan apa urgensinya kereta cepat itu harus beroperasi Juni 2023, sampai mengorbankan keamanan atau safety. “Ini nyawanya dua meninggal. Ini harus dievaluasi,” ucapnya, Senin (19/12).
Dia menyarankan agar KCIC memetakan kembali apakah target operasional pada Juni 2023. Menurutnya, target operasional jangan dipaksakan karena sama saja dengan bayi yang baru lahir dipaksakan untuk berlari.
“Safety itu tidak hanya dalam operasional tetapi juga safety ketika konstruksi, ketika pra operasi termasuk uji coba,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua warga negara asing (WNA) asal Cina tewas dalam kecelakaan KCJB.
“Ya betul (WNA), info dari Kapolda Jabar,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Senin (19/12)
Dedi mengatakan kedua korban tersebut merupakan pekerja teknis. Kedua korban bernama Chang Shin Shang (40) dan Chang Shin Yung (36). Selain korban tewas, terdapat lima korban yang mengalami luka berat, tiga diantaranya telah berhasil diidentifikasi, yakni Wang Jiji, Jie Thencang, dan Chao Qianyao.
Dedi mengungkapkan bahwa saat ini tim Pusat Laboratorium Forensik Polri tengah mendatangi lokasi kecelakaan tersebut. Pengecekan TKP dilakukan untuk mendalami kronologi hingga penyebab kecelakaan. Selain itu, pengecekan juga akan dilakukan terhadap kereta yang dilakukan dalam uji coba tersebut. Dedi mengatakan total ada 18 orang saksi yang telah diperiksa oleh penyidik Polda Jawa Barat, terkait insiden itu.
Diketahui, kecelakaan itu terjadi pada Minggu (18/12) sore. Lokasi kecelakaan tersebut tepatnya berada di trase kereta cepat Kampung Campaka, Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati lewat keterangan tertulis pada Senin mengatakan, terdapat 6 korban dalam kecelakaan kerja terbut. Korban itu mencakup 2 korban jiwa, 2 korban luka berat, dan 2 korban luka ringan.
Insiden itu terjadi di daerah Cempaka Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, pada Ahad, 18 Desember 2022. Lokasi insiden merupakan lokasi Track Laying KCJB pada ruas jalur DK 102+309.
Saat ini, kata Adita, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) telah mengerahkan personil untuk mengidentifikasi insiden tersebut. Sarana ini merupakan sarana yang dimiliki PT KCIC dan digunakan untuk pembangunan jalur rel dan bukan sarana/kereta yang akan digunakan untuk mengangkut penumpang.[man]
Berita Sebelumnya
Berita Terkait
Ekonomi
Dua Bulan Beroperasi, Kereta Cepat Whoosh Angkut 1 Juta Penumpang
26 Desember 2023 19:55 WIB
Ekonomi
Anak Buah Sri Mulyani Sebut PT KAI yang Tanggung Jawab Atas Cicilan Utang Proyek KCJB ke China
7 Oktober 2023 10:04 WIB
Ekonomi
Tak Perlu Ngutang, TPPU Kemenkeu Rp 349 T Cukup Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya!
27 September 2023 02:48 WIB