Katanya Mau Buka-bukaan soal Inisial T! Benny Rhamdani ke Polri: Bongkar Bos Judi Online atau Pekerja Ilegal?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 30 Juli 2024 3 jam yang lalu
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani memenuhi panggilan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pada Senin (29/7/2024) (Foto: Dok MI/Aswan)
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani memenuhi panggilan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pada Senin (29/7/2024) (Foto: Dok MI/Aswan)

Jakarta, MI - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, berharap Polri membongkar penempatan warga Indonesia secara ilegal di Kamboja. Mereka dipekerjakan sebagai operator judi online atau scamming online.

"Harapan saya ketika saya menyampaikan informasi masih tentang inisial T itu juga tentu yang menjadi harapan saya sebagai kepala BP2MI dan anak bangsa. Kenapa? dalam pikiran saya," kata Benny di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (29/7/2024).

"Karena yang ke Kamboja ini dipekerjakan di judi online dan scamming online, harapannya kalo ini bisa dibongkar, berhenti, maka otomatis akan menghentikan penempatan ilegal," sambungnya.

Dia kemudian mengungkap banyaknya anak-anak bangsa yang menjadi korban penempatan kerja secara ilegal di Kamboja. Menurutnya, orang Indonesia berada di Kamboja saat ini mencapai 89.440. Angka itu disebut tercatat sesuai data izin tinggal dari Imigrasi Kamboja.
 
"Kedua, berapa yang lapor diri? Yang lapor diri dari 89.440 itu sebanyak 17.883. Sekarang. Berapa yang sudah dipulangkan ke Indonesia karena bekerja di judi online, scamming online? Kurang lebih 1.914 dari Kamboja," jelasnya.

Sebanyak 1.914 yang dipulangkan itu disebut di luar dari penempatan ilegal di Filipina, Vietnam, dan Thailand yang juga penempatan ilegal sebagai judi online. Dia menekankan 1.914 korban penempatan judi online di Kamboja itu adalah anak-anak bangsa.

"Standing posisi saya, fokus dan concern BP2MI adalah perang melawan sindikat penempatan ilegal. Jadi, jika judi online itu berdiri sendiri, maka tidak menjadi tugas dan fokus kami. Itu bukan tugas BP2MI," jelas Benny.

Benny selesai memberikan klarifikasi kepada Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri soal sosok T, pengendali penempatan warga Indonesia secara ilegal ke Kamboja yang bekerja sebagai judi online atau scamming online. Meski telah menyampaikan ke polisi, dia ogah mengungkap ke publik.

Benny, juga tidak mau menyampaikan latar belakang T. Dia memastikan akan terus konsisten menyebut inisial. Benny mempersilakan pewarta tanya ke penyidik.

"Yang pasti, saya konsisten menyebut inisial. Inisial itu siapa, latar belakangnya apa, maka saya sudah memberikan keterangan kepada kepolisian penyidik dan silakan ditanyakan kepada penyidik," pungkasnya.

Katanya mau buka-bukaan!
Sebelumnya Benny mengaku akan buka-bukaan kepada Polri terkait sosok bos judi online inisial T yang dia sebut dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo. 

Saat ditanya terkait sosok T yang dia maksud, Benny enggan menjelaskannya lebih lanjut.  “Saya akan menyampaikan apa yang terjadi dan saya sampaikan dalam ratas di Istana tersebut,” tutur Benny. 

Bareskrim Polri menyatakan akan menggali keterangan dari Kepala BP2MI Benny Rhamdani terkait sosok berinisial T yang disebut sebagai aktor di balik bisnis judi online di Indonesia pada Senin (29/7/2024).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal (Pol) Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan terkait pernyataan Benny Rhamdani, pihaknya berinisiatif mengeluarkan surat perintah penyelidikan. Dasar dari penerbitan surat tersebut adalah informasi dari media.

”Langkah Direktorat Tindak Pidana Umum adalah akan memanggil saudara Benny Ramdhani yang akan dilakukan proses klarifikasi dan mendalami informasi yang didapat pada 29 Juli 2024. Itu adalah hari Senin,” kata Trunoyudo, Sabtu (27/7/2024). 

Menurut Trunoyudo, saat ini yang dipegang kepolisian adalah informasi awal yang masih perlu didalami. Benny akan dipanggil sebagai saksi. Dalam proses selanjutnya, kepolisian akan mengikuti prosedur yang berlaku.

Sebelumnya, Benny Rhamdani mengklaim telah memberi tahu Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat pemerintah soal sosok aktor di balik bisnis judi online di Indonesia. Dia mengklaim, telah menyampaikan informasi tersebut saat rapat kabinet terbatas.

"Saya sebut di depan presiden. Boleh ditanya kepada Pak Menko [Polhukam] Pak Mahfud MD saat itu. Ya, presiden kaget. Agak cukup heboh rapat terbatas saat itu," kata Benny dikutip dari video BP2MI.

Bukan tanpa alasan, menurut dia, pemerintah cukup kaget karena sosok yang disebut berinisial T tersebut cukup dikenal pemerintah. Bahkan, T adalah orang yang memang selama berpuluh tahun tak bisa disentuh hukum. "Inisialnya T aja paling depan. [Inisial] yang kedua saya tak perlu sebut," kata Benny.

Dalam rapat yang sama, menurut dia, juga turut hadir Panglima TNI (Belum diketahui apakah Jenderal Agus Subiyanto atau Laksamana Yudo Margono) dan Kepala Kepolisian Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Mohon maaf dengan segala hormat saatnya negara mengambil tindakan tegas. Tidak hanya menyeret para calo, [dan] kaki tangan. Tapi, mampu hukum menyentuh para bandar, [dan] para tekong," tukas Benny. (an)