Buka Rakornas Pencegahan, Pelanggaran, dan Sengketa Proses Pemilu 2024, Lolly Ingatkan 3 Hal Penting

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 15 Juli 2023 20:20 WIB
Jambi, MI - Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu, Lolly Suhenty berpesan kepada seluruh jajaran pengawas pemilu dalam melakukan pencegahan, harus berlandaskan pada tiga hal. Dia sampaikan itu saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pencegahan Pelanggaran dan Sengketa Proses Pemilu Tahun 2024. Yang diselenggarakan di Kota Jambi, Jumat (14/07/2023). “Pertama, pencegahan itu harus kreatif, tidak boleh pencegahan itu jadul, dan tidak kreatif, karena modus orang melakukan pelanggaran semakin berkembang, dan keberanian para pihak melakukan pelanggaran semakin luar biasa, dengan berbagai cara yang bahkan belum dilakukan di periode-periode sebelumnya, karena itu kerja di divisi pencegahan butuh kreatifitas yang tinggi, tidak boleh hanya sekedar menjalankan apa yang sudah ada,” ujarnya. Yang kedua, atraktif. Menurut Lolly atraktif adalah melakukan berbagai upaya pencegahan dengan cara-cara menarik minat banyak orang orang, dengan memanfaatkan digitalisasi dan media sosial. Untuk membuat pencegahan ini semenarik mungkin bagi banyak orang. “Kita hanya berkutat dengan cara melakukan pengawasan yang sifatnya manual dengan menggunakan kertas, harus ada gagasan-gagasan di luar kebiasaan dengan memanfaatkan digitalisasi teknologi dan media social, sehingga yang mampu menarik banyak orang mengawasi pemilu Bersama Bawaslu,” katanya. [caption id="attachment_554271" align="alignnone" width="300"] Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu, Lolly Suhenty saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pencegahan Pelanggaran dan Sengketa Proses Pemilu Tahun 2024. Yang diselenggarakan di Kota Jambi, Jumat (14/07/2023). (Foto: Humas Bawaslu RI/MI)[/caption] Selanjutnya mantan Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat periode 2017-2022 ini mengatakan kreatif dan atraktif saja tidak cukup saja tidak cukup, harus progresif yang berati mempunyai daya maju atau mampu menggerakkan masyarakat. “Masyarakat yang masih apatis terhadap pemilu harus kita dorong, kita gerakan supaya punya kepedulian melakukan pengawasan proses pemilu, minimal di lingkungannya sendiri,” ungkapnya. Dalam Rakornas ini, Lolly juga mengingatkan bahwa Bawaslu punya mandat yang luar biasa besar, dalam mengawal proses tahapan Pemilu. Menurutnya KPU dianggap sukses jika dianggap mampu menyelenggarakan pemilu secara teknis dengan semua tahapan sesuai dengan jadwal tanpa ada kendala, mengukur Bawaslu jauh di atas itu karena kualitas proses dan kualitas hasil pemilu tergantung pengawasan yang dilakukan Bawaslu. “Jadi tugas kita tidak hanya sekedar terselenggaranya pemilu, akan tetapi apakah hasilnya bisa dipertanggungjawabkan? Baik secara proses maupun hasil jadinya, karena itu tugas bapak-ibu sekalian menjadi sangat besar, tanggung jawab sangat besar, karena itulah rakornas diadakan, rakornas ini ingin menyatukan cara pandang kita berkenaan dengan kerawanan, cara mencegah kita adalah melalui identifikasi kerawanan, salah satunya di kerawanan tahapan,” pungkasnya. Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pencegahan Pelanggaran dan Sengketa Proses Pemilu Tahun 2024, diadakan selama tiga hari. Dihadiri oleh Anggota KPU RI Mochammad Afifuddin, Gubernur Jambi Al Haris, dan jajaran Forkompida Provinsi Jambi. Serta para peserta Rakornas terdiri dari Koordinator Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat dari 37 Bawaslu Provinsi dan 514 Bawaslu Kabupaten/kota.     #Rakornas Pencegahan #Lolly Ingatkan 3 Hal Penting