RI Ekspor Perdana Ayam Hidup ke Singapura

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 15 Mei 2023 08:36 WIB
Jakarta, MI - Indonesia melakukan ekspor perdana ayam hidup ke Singapura pada Sabtu (13/5). Ekspor perdana itu berjumlah 23.040 ekor ayam atau setara dengan 41,47 ton. Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo mengatakan, ekspor ayam hidup merupakan tanda peningkatan kerja sama perdagangan yang lebih kohesif antara Indonesia dengan Singapura. “Ekspor ini juga merupakan tindak lanjut yang konkret dari pertemuan di antara kedua pemimpin dalam leaders retreat, Mei lalu di Singapura. Sebelumnya Indonesia berhasil mengekspor ayam potong beku dan produk ayam olahan sejak bulan Juni tahun lalu," kata Surya dalam keterangan tertulis, Minggu (14/5). Surya mengatakan ekspor ayam hidup perdana ini dilakukan oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dari fasilitas perusahaan di Gunung Kijang, Pulau Bintan. Dijelaskan, ayam itu akan langsung masuk ke rumah potong di Singapura dan menjalani pemeriksaan virus flu burung. Setelah produk ayam hidup Indonesia dinyatakan bebas dari virus flu burung sehingga bisa langsung dipasok ke pasar di Singapura. Menurut Surya, Indonesia akan terus berupaya untuk menjadi alternatif sumber pasokan ayam untuk Singapura, mengingat kebutuhan ayam di Singapura terus meningkat setiap tahunnya. Sementara itu, Atase Perdagangan Indonesia di Singapura, Billy Anugrah menyampaikan bahwa pada 2022, Singapura diperkirakan mengimpor 228.000 ton ayam, baik ayam hidup, ayam potong chilled ataupun beku, serta produk ayam olahan, dengan mayoritas dari Brasil (51 persen), Malaysia (24 persen), Amerika Serikat (11 persen) dan negara lainnya (14 persen). "Terbukanya akses pasar ekspor untuk ayam hidup ini sudah dirintis sejak tahun lalu, dan merupakan bentuk kerja sama regional yang baik, sinergi, dan saling menguntungkan serta dapat mendukung terciptanya regional food security," kata Billy. Pemerintah Singapura telah memberikan sertifikasi kepada beberapa perusahaan produsen ayam dan produk ayam di Indonesia untuk melakukan ekspor ke Singapura pada Juni 2022. Hal ini dilakukan setelah Singapura mengalami shortage pasokan ayam karena Malaysia menghentikan sementara pasokan ayam hidup. Indonesia sendiri menghasilkan lebih dari 3,8 juta ton produk ayam di tahun 2022, dan kerap mengalami oversupply. Dengan terbukanya akses pasar untuk ayam hidup ke Singapura diharapkan menciptakan keseimbangan produksi dan pasokan, serta dapat memberikan kesejahteraan bagi para peternak ayam di Indonesia ke depannya.

Topik:

Indonesia Singapura ekspor ayam hidup