Rupiah Makin Nelangsa!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 14 Juni 2024 14:52 WIB
Matan uang rupiah dan dolar AS (Foto: Istimewa)
Matan uang rupiah dan dolar AS (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Rupiah akhirnya menjebol level psikologis baru di Rp16.400/US$ jelang penutupan perdagangan spot siang jelang sore hari ini, Jumat (14/6/2024).

Rupiah melemah 0,97% atau kehilangan lebih dari 140 poin hingga Rp16.423/US$ menjadi valuta terlemah di Asia sepanjang hari ini. Level Rp16.423/US$ merupakan level rupiah terlemah sejak April 2020 silam dan semakin mendekati level terlemah rupiah sepanjang sejarah yang pecah saat pandemi Covid-19 di Rp16.575/US$.

Rupiah tergilas indeks dolar AS yang makin perkasa di 105,48 pada sore hari ini. Pelemahan rupiah juga dipicu oleh aksi jual yang masif di pasar saham maupun surat utang domestik. 

IHSG tergerus ke 6.741, kemudian imbal hasil surat utang juga makin melesat naik indikasi tekanan harga ke level 7,145% untuk tenor 10Y. Tenor 5Y juga naik ke 7,090%, sedangkan tenor 2Y naik ke 6,722%.

Pemodal asing sudah melepas US$2,2 miliar saham dari bursa Indonesia sejak awal April saja. Dari pasar surat utang, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) berkurang tinggal Rp804,78 triliun per 12 Juni lalu menurut data Kementerian Keuangan.

Pada hari itu, asing mencatat penjualan bersih di SBN senilai Rp802,43 miliar yang menjadi nilai penjualan tertinggi obligasi negara oleh investor asing dalam tiga bulan terakhir.

Pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto dikabarkan berencana menaikkan rasio utang hingga 50% dari Produk Domestik Bruto (PDB), demi mendanai berbagai program populis berbiaya besar seperti makan siang gratis hingga meneruskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Rasio utang 50% dari PDB itu akan menjadi yang tertinggi dalam dua dekade terakhir. 

Topik:

Prabowo Rupiah Dolar AS