Qatar, Mesir Ancam Hamas Jika Tak Setujui Gencatan Senjata

![militer rafah Operasi militer Israel di Rafah timur di Jalur Gaza selatan [Foto: ANTARA]](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/militer-rafah.webp)
Jakarta, MI - Otoritas Qatar dan Mesir, atas arahan Pemerintah Amerika Serikat (AS), telah mengancam pemimpin gerakan Palestina Hamas dengan kemungkinan penahanan, pembekuan aset, sanksi dan pengusiran dari pengungsian Doha jika tidak menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan Israel, lapor Wall Street Journal, mengutip sejumlah sumber.
Namun laporan tersebut menyebutkan, bahwa upaya-upaya ini justru membuahkan hasil sebaliknya. Hamas mengatakan, mereka tidak akan menyetujui kesepakatan yang tidak memenuhi persyaratan.
Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan, bahwa Israel telah menawarkan Hamas usulan tiga tahap dengan peta jalan, yang mengarah pada berhentinya kekerasan di Jalur Gaza dan pembebasan para sandera.
Fase pertama kesepakatan tersebut, mencakup gencatan senjata total, penarikan pasukan Israel dari seluruh pusat populasi Gaza dan pembebasan beberapa sandera yang ditahan oleh Hamas, termasuk yang terluka, orang lanjut usia, dan wanita, serta pembebasan warga Palestina yang ditahan dari penjara.
Fase kedua melibatkan penghentian permusuhan tanpa batas waktu ,dengan imbalan pembebasan sandera yang tersisa, serta fase ketiga dari inisiatif ini adalah memulai rekonstruksi Gaza yang dilanda perang.
Sumber: Sputnik
Topik:
Qatar Mesir Gencatan Senjata IsraelBerita Sebelumnya
Israel Tewaskan 70 Warga Palestina, Jumlah Korban Jiwa Jadi 36.801
Berita Selanjutnya
274 Warga Palestina Tewas dalam Operasi Pembebasan 4 Sandera Israel
Berita Terkait

Waka Komisi I DPR Kecam Keras Israel Cegat dan Tangkap Aktivis Internasional Global Sumud Flotilla
2 Oktober 2025 20:45 WIB

Serangan Israel ke Qatar, BKSAP DPR RI Minta ASEAN dan OKI Ambil Sikap Tegas
12 September 2025 18:36 WIB