DPR Nilai Pembunuhan Pemimpin Politik Hamas Sebagai Upaya Provokasi Agar Tak Ada Perdamaian di Timur Tengah

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 2 Agustus 2024 2 jam yang lalu
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon (Foto: MI/Dhanis)
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, menilai, tindakan Israel yang menyerang Ismail Haniyeh hingga tewas merupakan upaya penggagalan terjadinya perdamaian di Timur Tengah, khususnya antara Palestina dan Israel. 

"Ini (serangan Israel) provokasi terhadap upaya-upaya damai yang sebenarnya sedang mengerucut," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (1/8/2024). 

Apalagi kata kata Fadli, pernyataan-pernyataan pemimpin di Timur Tengah juga cukup mengkhawatirkan dalam merespons tewasnya Ismail Haniyeh, yang tewas akibat serangan Israel di Teheran, Iran, Rabu (31/7). 

Meski begitu, Fadli berharap agar eskalasi konflik di Timur Tengah tidak meningkat akibat tewasnya Pemimpin Politik Hamas Palestina Ismail Haniyeh oleh Israel. 

Beberapa waktu lalu, dia mengaku sempat bertemu dengan Ismail Haniyeh dan mendengar bahwa Palestina sangat terbuka untuk menempuh negosiasi perdamaian. Bahkan, menurutnya, Ismail juga menyetujui rencana yang dibuat oleh Presiden AS Joe Biden untuk menangani konflik Israel-Palestina itu.

"Tapi justru kan pihak Israel yang tidak pernah mau mengindahkan, menuruti apa yang disampaikan," kata Fadli. 

Walaupun tak berharap eskalasi meningkat, dia pun mengutuk atas tindakan yang dilakukan Israel itu hingga menyebabkan tewasnya pemimpin Palestina. Dia pun sangat berduka atas wafatnya Ismail Haniyeh yang pada beberapa waktu lalu sempat bertemu dengannya.

"Tindakan itu saya kira adalah satu tindakan yang menghambat upaya pembicaraan, diplomasi, dialog damai antara pihak-pihak yang sedang berperang," katanya.