Data Stunting Kerap Berbeda, Senayan Ungkap Banyak Daerah Ajukan Protes
Jakarta, MI - Anggota Komisi IX DPR RI Sri Meliyana, meminta pemerintah melakukan upaya untuk menurunkan angka stunting di Indonesia sebagimana target penurunan stunting 14 persen pada tahun 2024.
Kata Sri, perlunya penyelarasan data bisa berbasis surveilance pada Survei Status Gizi Indonesia dan Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM).
Pasalnya kata dia, masalah indikator pendataan stunting ini tak kunjung selesai. Sehingga dampaknya banyak dari Pemerintah daerah (Pemda) protes karena tidak terima saat dibeberkan data stunting.
"Kami ke Nusa Tenggara Timur (NTT), ke Labuan Bajo beberapa waktu lalu, mereka sudah mati-matian bekerja, marah-marah pak. Mereka bilang angka stuntingnya 36 persen," kata Sri Meliyana kepada wartawan di Jakarta, dikutip Minggu (17/5/2024).
"Padahal itu kepala daerah sudah tunggang-langgang (atasi stunting). Yang belum katanya berantem sama gubernurnya, katanya," sambungnya.
Kata Sri, data stunting yang dikeluarkan Pemerintah pusat tidak menggambarkan kondisi sebenarnya seperti yang terjadi di salah satu Provinsi di NTT.
"Mereka bilang, 'saya tahu anak stunting by name, by address, tapi kenapa angka stunting kami masih 36 persen'. Jadi ini membuat hiruk-pikuk juga di Komisi IX juga," tukasnya.
Topik:
Komisi IX DPR Stunting Kesehatan