Tiga Truk Tanah Milik MPU dan Gading Dirusak Warga Teluknaga Akibat Kecelakaan Merenggut Nyawa, Sopir jadi Tersangka


Jakarta, MI - Massa yang menggelar demonstrasi memprotes aktivitas truk tanah milik MPU dan Gading terkait adanya kecelakaan yang merenggut nyawa warga.
Di sisi lain, massa dari warga dari Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten itu juga menggelar demo terkait jam operasional truk tanah, Kamis (7/11/2024).
Demo warga tersebut berlangsung di Jalan Raya Salembaran atau tempat depan Perumahan Puri Indah Teluknaga.
Bahkan, massa juga merusak puluhan truk tanah yang masih melintas di lokasi kejadian karena melanggar jam operasional. Pun, mereka juga menutup akses jalan.
Terkait aksi itu, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho meminta agar warga bersabar menunggu penyidikan kepolisian atas kasus kecelakaan truk pengangkut tambang tersebut.
"Kami (Polisi) meminta masyarakat untuk bersabar, kasus ini menjadi atensi pengusutan dan akan kami sampaikan setiap perkembangannya. Mohon jangan bertindak anarkis," katanya dikutip pada Jum'at (8/11/2024).
Namun demikian polisi tak bisa berbuat banyak lantaran jumlah massa pendemo lebih banyak.
Usman, salah satu warga menuntut Pemerintah Kabupaten Tangerang agar menegakkan Perbup No 46/2018 Jis dan kemudian Perbup No 47/2018 dan Perbup No 12/2022.
Di dalam peraturan Bupati Tangerang itu mengatur kendaraan angkutan barang bermuatan dan tidak bermuatan tanah, pasir, dan batu, golongan III, IV, dan V.
Kata Usman, kendaraan tersebut dilarang beroperasi di ruas jalan di wilayah Kabupaten Tangerang pada pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB.
"Pemerintah tidak menegakkan peraturan, maka hari ini demo. Kami harapkan semua jajaran di Kabupaten Tangerang harus turun dan melindungi masyarakat masyarakat," katanya di lokasi kejadian.
Menurut Usman, akibat truk tanah yang melanggar jam operasional, banyak warga yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas truk tersebut.
"Kejadiannya kan sudah berulang kali dan bahkan lebih dari 10 kali warga menjadi korban, terutama hari ini yang menjadi korban adalah warga Salembaran sendiri," bebernya.
Sementara itu, warga lainnya, Dodi, menyebut warga sudah berulang kali demo menuntut terkait pelanggaran jam operasional truk tanah.
Namun, tidak digubris Pemrintah Kabupaten Tangerang. "Masyarakat sudah sering demo, tetapi tidak pernah didengar Pemerintah Kabupaten Tangerang. Tetap saja truk tanah masih beroperasi sejak pagi," katanya.
Kronologi
Kecelakaan itu bermula saat Dump Truck yang dikemudikan oleh DWA melaju dari arah Kosambi menuju arah Teluknaga melintas di Raya Salembaran.
Saat di lokasi kejadian melintas sepeda motor yang dikendarai korban mendahului truk tanah dari arah kiri, sehingga tidak mempunyai jarak pandang yang bebas dan tidak tersedia ruang yang cukup.
"Korban SD terjatuh ke arah kiri dan ANP (anak) terjatuh ke kanan masuk ke kolong truk hingga kaki kirinya terlindas ban depan sebelah kiri kendaraan tersebut," kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho.
Korban yang mengalami luka cukup serius di bagian kaki tersebut langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk mendapat perawatan medis.
Sopir DWA langsung diamankan ke Polres Metro Tangerang Kota, Polda Metro Jaya guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Sopir truk penyebab kecelakaan telah kami amankan dan tengah dilakukan pemeriksaan mendalam terkait peristiwa ini. Masyarakat mohon bersabar dan percayakan penanganan kasus ini. Kami berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak adalagi korban," jelasnya.
Kini sopir truk tanah (transformers) B 9304 KYW berinisial DWA (21) itu ditetapkan sebagai tersangka.
Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy mengatakan, sopir tersebut terbukti positif amfetamin di mana diduga menggunakan sabu.
"Pengemudi ditetapkan jadi tersangka. (Sudah) dilakukan cek urine, ternyata positif urinenya mengandung amfetamin," kata dia, Kamis (7/11/2024).
Warga yang marah akibat kecelakaan tersebut, lanjut Djati, membuat beberapa truk tanah yang berada di belakangnya kena amukan. Bahkan, ada yang dibakar.
"Truk yang dibakar yang dirusak tetap di sana. Nanti kita amankan," kata Djati.
Topik:
Teluknaga KecelakaanBerita Sebelumnya
Kebakaran Rumah di Jakut, 4 Orang Tewas Terpanggang
Berita Selanjutnya
Prabowo Minta Pemda Tak Hamburkan APBD
Berita Terkait

Bus Transjakarta Diduga Rem Blong, Hantam Empat Ruko di Pulogebang
19 September 2025 10:29 WIB

Bus Transjakarta Kecelakaan di Jaksel: Hantam Toko hingga Motor Rusak
6 September 2025 17:10 WIB