Jokowi: Dunia Menuju Neraka Iklim, Ngeri, Hati-hati!

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 14 Juni 2024 11:27 WIB
Presiden Joko Widodo [Foto: Instagram]
Presiden Joko Widodo [Foto: Instagram]

Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa dunia saat ini menuju ke ‘neraka iklim’. 

Hal tersebut disampaikan Jokowi, mengutip pemberitahuan dari Sekjen PBB, dalam sambutannya pada Peresmian Pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award di Istana Negara, Jumat (14/6/2024).

"Saya kira bapak ibu semuanya sudah mendengar warning dari sekjen PBB bahwa dunia menuju pada neraka iklim, ngeri, neraka iklim. Suhu akan mencapai rekor tertinggi pada 5 tahun ke depan. hati-hati!," kata Jokowi.

Jokowi mengungkapkan, bahwa FAO menyebut jika suhu panas tersebut terus menerus didiamkan dan tidak ada pergerakan, maka pada tahun 2050 dunia akan mengalami kelaparan berat.

"Ini yang harus direncanakan, diantisipasi sejak mulai sekarang. Karena diperkirakan 50 juta petani akan kekurangan air, gak ada air. Dan akan masuk kepada tadi kekurangan pangan," jelasnya.

Menurut Jokowi, satu tahun terakhir masyarakat Indonesia termasuk dirinya, tengah merasakan betul adanya gelombang panas. Tidka hanya di Indonesia, Jokowi menyebut panas di India mencapai 50 derajat Celcius, bahkan di Myanmar 45,8 derajat Celcius.

"Kalau orang panas mungkin bisa masuk ke rumah, berteduh, bisa. Tapi urusan pangan, hati-hati masalah ini," ujarnya.

Maka dari itu, Jokowi mewanti-wanti kepada semua pihak agar tidak bermain-main dengan urusan kekeringan. Sebab akan berdampak pada produksi yang berkurang, serta stok yang tidak ada mengakibatkan kenaikan inflasi.

"Dan itu adalah urusan kehidupan, urusan kehidupan manusia. Sekali lagi begitu produksi karena panas, urusan air gak kita urus, produksi turun, stok menipis, otomatis harga pasti naik, otomatis juga inflasi pasti akan naik lagi," ungkapnya.

"Rentetan ini yang harus diantisipasi, direncanakan dan korbannya sekali lagi rakyat," tandasnya.