Krisis Anggaran Bayangi Popda Malut XI

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 23 Juli 2024 23:22 WIB
Pemukulan tifa oleh Penjabat Gubernur Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir dan sejumlah petinggi di daerah ini, sebagai tanda pembukaan Popda Malut ke XI, di Sofifi, Senin (22/7/2024) (Foto: MI/RD)
Pemukulan tifa oleh Penjabat Gubernur Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir dan sejumlah petinggi di daerah ini, sebagai tanda pembukaan Popda Malut ke XI, di Sofifi, Senin (22/7/2024) (Foto: MI/RD)

Sofifi, MI - Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tingkat Provinsi Maluku Utara ke XI yang diadakan di Sofifi, Senin, 22 Juli 2024, resmi dibuka oleh Penjabat Gubernur Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir. 

Di balik kemeriahan pembukaan, terselip kenyataan mengejutkan, hingga saat ini, dana untuk pelaksanaan Popda belum dicairkan sepeser pun.

Ahmad Purbaya, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), mengungkapkan bahwa Dispora Maluku Utara baru saja mengajukan proses pencairan dana. "Kalau Popda baru diajukan," akunya ketika dikonfirmasi di Sofifi, Selasa (23/7/2024).

Rachmat Joisangadji, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Maluku Utara, mengungkapkan bahwa segala persyaratan administrasi telah dipenuhi dan tinggal menunggu proses di BPKAD. 

"Baru tadi, nah ini yang belum ada dari Keuangan (BPKAD) tapi dia punya segala administrasi kita sudah penuhi, tinggal proses di Keuangan," jelasnya.

Rachmat mengungkapkan total anggaran yang diajukan untuk Popda adalah sebesar Rp 3 miliar. "Kalau total semua Rp 3 miliar," katanya.

Meski dihadapkan pada situasi krisis anggaran, Rachmat berharap semua proses bisa berjalan lancar. "Kalau saya yah berharap semua berjalan lancar-lancar saja tanpa persoalan dan kemudian dengan keterbatasan sarana, baik akomodasi," ujarnya.

Lebih mengejutkan lagi, pada Popda kali ini tidak ada bonus bagi atlet. Hanya medali yang disiapkan untuk para pemenang. "Diharapkan semuanya berjalan baik dan lancar. Kebetulan bonus atlet itu tidak ada, kita hanya berikan medali," tutur Rachmat.

Rachmat menekankan pentingnya pencairan anggaran untuk memastikan kelancaran berbagai aspek kegiatan, terutama honor wasit dan juri. "Kalau terkait dengan masalah anggaran mudah-mudahan dipercepat itu honor wasit juri kalau yang lain-lain itu kan ditangani pihak ketiga, seperti ada makan, ada nginap ini bisa dari belakanglah, tapi yang penting itu honor wasit dan juri, kalau boleh dipercepat," harapnya.

Dengan tegas, Rachmat menambahkan, "Kita berharap kalau bisa dicairkan secara keseluruhan sehingga ini tidak terjadi utang ke pihak ketiga, kita berharap kalau bisa secepatnya."

Menghadapi berbagai kendala, Rachmat tetap optimis. "Kendala-kendala kecil selalu ada tapi masih bisa terkendali, kita pinjam uang untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang ada," paparnya.

Dengan tantangan anggaran yang signifikan, pelaksanaan Popda Maluku Utara ke XI diharapkan tetap berjalan baik, memberikan kesempatan bagi para atlet muda untuk menunjukkan prestasi mereka di tengah keterbatasan. (RD)