Survei Pilkada Jepara, Simulasi Pasangan Dian-Jadug Berpeluang Menang Besar

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 24 Juli 2024 10:04 WIB
Ilustrasi - Pilkada 2024 (Foto: Antara)
Ilustrasi - Pilkada 2024 (Foto: Antara)

Jepara, MI - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menggelar survei sejak 10 - 20 Juli untuk mengukur preferensi masyarakat terhadap tingkat elektabilitas para bakal calon pada Pilkada Jepara, Jawa Tengah yang akan dilaksanakan pada 27 November nanti. 

Hasil survei menunjukkan sosok Jadug Trimulyo pada posisi wakil bupati berpeluang besar memenangkan pilkada Jepara walau dipasangkan dengan siapa saja calon bupatinya.

Selain itu, tingginya tingkat elektabilitas mantan Bupati Jepara Dian Kristiandi berhubungan erat dengan tingkat approval rating dari kepemimpinannya di Kabupaten Jepara tergolong tinggi. Di mana tingkat kepuasan mencapai 73,9%, tidak puas sebesar 17,4%, dan menganggap biasa saja sebesar 8,7 %. 

"Sehingga mantan Bupati Jepara Dian Kristiandi akan berpeluang besar menang bila berpasangan dengan Jadug Trimulyo. Hal ini juga sesuai dengan beberapa simulasi komposisi berpasangan," kata Direktur Eksekutive LKPI Togu lubis dalam keterangannya Rabu, (23/7/2024).

Togu menjelaskan, pada simulasi tiga pasang nama calon dengan komposisi 1 Witiarso Utomo - Jadug Trimulyo (34.8%), 2. Dian Kristiandi - Arizal Wahyu Hidayat (26.3%), 3. Nuruddin Amin -Haizul Ma'arif (14.4%), dan  tidak memilih (24.5%).

Sementara, pada simulasi tiga pasang nama calon, dengan komposisi nama berbeda 1. Dian Kristiandi - Jadug Trimulyo (38,3%), 2. Witiarso Utomo - Ibnu Hajar (26,7%), 3 Nuruddin Amin - Arizal Wahyu Hidayat (9,6%), dan tidak memilih (25.4%).

Sementara itu, pada Simulasi dua pasang nama calon, dengan komposisi antara dua pasangan nama bakal cabup -cawabup maka hasilnya Dian Kristiandi - Jadug Trimulyo dipilih (54,6%), Witiarso Utomo-Ibnu Hajar dipilih (34,6%), dan tidak memilih (10.8%). 

"Dalam simulasi head to head cabup - cawabup diubah komposisinya Witiarso Utomo dan Jadug Trimulyo berpasangan tingkat elektabilitasnya di angka (40,8%). Sedangkan pasangan Dian Kristiandi -Nuruddin Amin diangka (39,8%) dan yang tidak memilih sebesar (19.4%)," kata Togu.

Sisi lain,  tentang tingkat keterpilihan, popularitas, dan akseptabilitas nama nama Calon Bupati dan Wakil Bupati Jepara dalam survei menunjukkan Dian Kristiandi mendapatkan tingkat popularitas dan akseptabilitas tertinggi dengan angka 85% dan 80%.

Kemudian, Witiarso Utomo menempati posisi kedua dengan 78% dan 72%, posisi ketiga diisi oleh Edy Supriyanta dengan 68% dan 63%, keempat diisi oleh Nuruddin Amin dengan 60% dan 54%. Disusul Hindun Anisah dengan 50% dan 43%, dan yang terakhir Jadug Trimulyo dengan 45% dan 43%.  

Terlihat bahwa Dian Kristiandi mantan Bupati Jepara menempati posisi teratas di angka 23.7% mengungguli calon - calon lainnya dalam pilihan top of mind. Untuk posisi kedua ditempati Witiarso Utomo di angka 20.3%, dan posisi ketiga disusul oleh Edy Supriyanta diangka 11.8%. 

Pada  posisi keempat Nuruddin Amin dengan perolehan 9.6%, kelima Hindun Anisah 7.4%, keenam Jadug Trimulyo 4.7%, Haizul Ma’arif 3.4%, nama calon bupati lainnya di bawah 2%, dan yang tidak memilih sebanyak 16.1%. 

Sementara itu, dalam pilihan top of mind untuk posisi calon Wakil Bupati, dalam survei menunjukan Jadug Trimulyo menjadi urutan teratas dengan mendapatkan suara sebanyak 34.8%. "Kemudian, urutan kedua Arizal Wahyu Hidayat! 14.3%, ketiga M Ibnu Hajar 8.2%, keempat Zainal Afrodi 3.9%,  kelima Edy Khumaidi 3.6%, nama lainnya di bawah 2 persen, dan tidak memilih sebanyak 19.3%," ujar Togu.

Togu menjelaskan, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 1200 responden yang tersebar di seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Jepara. Survei mempertimbangkan proporsi jenis kelamin, usia, dan profesi responden. 

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode wawancara tatap muka pada tanggal 10-20 Juli 2024."Dengan margin of error sebesar 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%," ujarnya.

Pihak lain, pengamat politik dan sosial UIN Jakarta Rikal Dikr menilai, tingginya dukungan untuk Jadug Trimulyo karena merepresentasikan generasi milenial. Menurutnya, kiprah Jaduh banyak dikenal sebagai pebisnis muda yang berhasil selama ini. 

Sektor usahanya tidak terbatas pada bisnis Kebab Turki Babarafi tetapi banyak lainnya. Apalagi Jadug merupakan anak muda yang boleh dikatakan matang dalam politik. 

Jadug pernah aktif sebagai anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro dan menjabat sebagai Presiden BEM pada 2017. "Sehingga menarik kaum muda di Jepara khususnya anak muda Nahdliyin," ucapnya.