Sempat Kabur, Pembunuh Anak Kandung di Ciomas Serang Ditangkap

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 29 Juli 2024 5 jam yang lalu
Pembunuh Anak Kandung di Ciomas Serang Ditangkap [Foto: Ist]
Pembunuh Anak Kandung di Ciomas Serang Ditangkap [Foto: Ist]

Serang, MI - A (30), tersangka kasus pembunuhan anak kandung di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, akhirnya berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian Polresta Serang Kota, setelah melarikan diri selama empat hari.

A sebelumnya melarikan diri dari rumah tahanan Polresta Serang Kota, pada Kamis (25/7/2024). Pelarian ini terjadi akibat kelengahan petugas yang sedang berjaga. 

Selama empat hari, A bersembunyi di sebuah saung di dalam hutan Gunung Prakarsa, Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. Penangkapan A dilakukan pada Minggu (28/7/2024) pukul 23.30 WIB oleh tim gabungan kepolisian. 

"Pelaku melarikan diri ke hutan dan menginap di saung sekitar hutan di daerah Ciomas dan Padarincang. Kami berhasil mengamankannya saat dia menuju perkampungan," kata PS Kasi Humas Polresta Serang Kota, Ipda Raden Muhammad Maulani kepada wartawan, Senin (28/7/2024).

Menurut Ipda Raden, selama masa pelarian, A bersembunyi di sebuah gubuk di tengah hutan. Dia terdeteksi saat mencoba mencari tempat persembunyian lain. 

"Saat kami amankan, pelaku tidak melakukan perlawanan dan masih mengenakan pakaian yang sama saat melarikan diri, yaitu kaos kuning," ujarnya.

Sebelumnya, pelarian A yang merupakan tersangka pembunuhan anak kandungnya, N (3), di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, sempat menggegerkan publik. 

Kapolda Banten, Irjen Pol Abdul Karim mengatakan, bahwa A kabur dari rumah tahanan Polresta Serang Kota, dan menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengejaran terhadap pelaku.

"Benar, kita akan kejar pelakunya untuk ditangkap," tegas Abdul Karim kepada media wartawan, Jumat (26/7/2024).

Abdul Karim juga menambahkan, bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap mekanisme penjagaan yang memungkinkan pelaku bisa melarikan diri. 

"Kita akan melihat bagaimana tahanan bisa melarikan diri dan melakukan evaluasi terhadap mekanisme penjagaan," tandasnya.