Naomi Ceritakan Kegelisahan Usai Kalah di Cincinnati

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 14 Agustus 2024 3 jam yang lalu
Petenis putri Jepang Naomi Osaka. (Foto: Antara)
Petenis putri Jepang Naomi Osaka. (Foto: Antara)

Jakarta, MI - Setelah berkompetisi di babak kualifikasi WTA Tour untuk pertama kalinya sejak 2018 di Cincinnati Open, mantan petenis nomor satu dunia Naomi Osaka berterus terang tentang perasaannya setelah hampir delapan bulan kembali dari cuti hamil dan melahirkan.

Osaka mengalahkan Anna Blinkova dalam pertandingan kualifikasi pembukaannya sebelum dikalahkan oleh petenis Amerika berusia 20 tahun Ashlyn Krueger di babak final kualifikasi, 6-3, 2-6, 6-3 hingga gagal mencapai undian utama di ajang WTA 1000 tersebut.

Berdasarkan catatan dalam laman WTA, juara Grand Slam empat kali itu memiliki rekor menang kalah 18-15 pada 2024 sejauh ini, dan berada di No.90 peringkat WTA. Ia mencapai Top 100 pada akhir Juli setelah memulai comebacknya pada Januari dengan peringkat 800 dunia.

Dengan resume seperti yang dimilikinya, Osaka telah mengakui cita-citanya yang tinggi di babak kedua kariernya, namun perjalanan menuju pencapaiannya tidaklah mudah. "Masalah terbesar saya saat ini bukanlah kekalahan, masalah terbesar saya adalah saya tidak merasa berada di dalam tubuh saya," cuitnya Osaka, Rabu (14/8/2024).

BACA JUGA: Petenis Andalan Indonesia, Aldila/Asia Melaju Ke 16 Besar Wimbledon 2024

BACA JUGA: Petenis Indonesia, Aldila Bangkit untuk Lewati Babak Pertama

"Perasaan yang aneh, kehilangan bola yang tidak boleh saya lewatkan, memukul bola lebih pelan dari yang saya ingat sebelumnya. Saya mencoba mengatakan pada diri sendiri, 'Tidak apa-apa, kamu melakukannya dengan baik. Lewati saja yang ini dan teruslah berusaha,' secara mental itu benar-benar menguras tenaga."

"Secara internal, saya mendengar diri saya berteriak, '[A]apa yang terjadi?!?!'"

Osaka, yang melahirkan putrinya Shai pada Juli tahun lalu, mengatakan bahwa dia memainkan beberapa pertandingan tahun ini di mana dia merasa seperti dirinya sendiri. Namun, ia menyamakan perasaan ketidakpastian dan inkonsistensi dari pertandingan ke pertandingan dengan perasaan baru pascapersalinan -- sudut pandang jujur ​​yang telah ia ungkapkan lebih dari satu kali di musim comeback-nya sejauh ini.

"Itu membuat (saya) takut karena saya sudah bermain tenis sejak saya berusia 3 tahun, raket tenis seharusnya terasa seperti perpanjangan tangan saya," ungkapnya.

"Saya tidak mengerti mengapa semuanya harus terasa seperti baru lagi. Bagi saya, ini seharusnya sesederhana bernapas, tetapi sebenarnya tidak dan saya benar-benar tidak menghargai fakta itu hingga saat ini."

BACA JUGA: Petenis Peringkat Dua Dunia Aryna Sabalenka Berakhir Dengan Kekalahan

Namun meski mengalami pasang surut, Osaka tetap menjaga perspektifnya, dan mengakhiri unggahannya dengan nada optimistis saat ia menatap US Open, turnamen yang telah ia menangi dua kali. "Selama ini, saya bertanya-tanya apa yang saya inginkan dari seluruh pengalaman ini dan saya menyadari sesuatu," tuturnya.

"Saya menyukai prosesnya (meski terkadang saya tidak menyukai prosesnya haha), bekerja setiap hari dan pada akhirnya memiliki kesempatan untuk mencapai tujuan yang Anda inginkan."

"Saya tahu hidup tidak ada jaminannya jadi saya ingin melakukan yang terbaik yang saya bisa dengan waktu yang saya miliki; Saya ingin mengajari putri saya bahwa dia dapat mencapai banyak hal dengan kerja keras dan ketekunan. Saya ingin dia mencapai mimpi setinggi angkasa dan tidak pernah berpikir mimpinya terlalu besar.

"Tidak ada sesuatu pun yang bisa dijanjikan dalam hidup ini, tapi saya menyadari bahwa saya bisa berjanji pada diri sendiri untuk bekerja sekeras yang saya bisa dan memberikan yang terbaik hingga akhir."