Poster 'Hasto Tukang Hasut MK' Hingga Teatrikal Warnai Demo di Depan Patung Kuda Hari Ini

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 18 April 2024 16:18 WIB
Kelompok aksi melakukan teatrikal di depan Patung Kuda (Foto: MI/Dhanis)
Kelompok aksi melakukan teatrikal di depan Patung Kuda (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Sejumlah kelompok demonstran melakukan aksi damai di depan Patung Kuda kawasan Monas yang ditujukan kepada Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan Persidangan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), pada Kamis siang (18/4/2014). 

Kelompok aksi yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Jabodebek menyebut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebagai tukang hasut Mahkamah Konstitusi (MK), dengan kedok Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan.

Tampak poster bergambar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto diapit oleh dua hakim MK, Saldi Isra dan Arief Hidayat, dengan tulisan "Intervensi Berkedok Sahabat".

Selain itu, ada juga gambar Kepala Banteng bertulis "Sahabat Peradilan Perusak Peradilan", "Hasto Kristiyanto Tukang Hasut".

Sementara, massa juga melakukan teatrikal. Di mana tiga orang dengan memakai topeng wajah hakim Saldi Isra dan Arief Hidayat dan Hasto membawa palu dengan lehernya diikat rantai dan digeret oleh salah satu orang.

Sedangkan salah seorang Orator dari atas mobil Komando menyebut, Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan yang dilayangkan banyak pihak, termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, merupakan bentuk intervensi terhadap hakim MK. 

"Salah satu partai berkedok sebagai Sahabat Pengadilan, padahal mengintervensi peradilan. Beberapa waktu lalu ada surat yang mencoba menghasut keputusan MK," teriak orator tersebut. 

"Katanya sahabat peradilan tapi kita mengerti kita tahu itu hanya kedok, hanya omong kosong, intinya mau intervensi. Mereka menggiring pada hakim kita.ereka mengiring keputusan hanya untuk salah satu partai. Sahabat peradilan tidak becus," tambahnya.