Pengamat: Satu Per Satu Jokowi Ditinggalkan Lingkaran Pembantu dan Pendukungnya

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 7 Juni 2024 12:17 WIB
Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti (Foto: Ist)
Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti, menyoroti para pendukung dan pembantu presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belakangan ini kerap berbeda sikap dengannya dalam menentukan suatu kebijakan. 

Salahsatu contoh kebijakan Jokowi yang ditolak oleh bawahannya yang merupakan Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto menolak kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT). 

"Satu persatu, lingkaran pembantu dan pendukung Jokowi menyatakan berbeda dengan kebijakannya. Sebelumnya, Prabowo, menhan sekaligus ketua partai Gerindra dan presiden terpilih 2024 menyatakan menolak kenaikan UKT," kata Raya kepada Monitorindonesia.com Jumat (7/6/2024). 

Alih-alih mendukung kebijkan tersebut, Prabowo justru menjanjikan akan menggratiskan biaya kuliah. 

"Bahkan, Prabowo menjanjikan menggratiskan biaya kuliah. Bukan hanya Prabowo, bahkan semua fraksi di DPR baik yang pro Jokowi maupun oposisinya juga bersikap sama. Akhirnya kebijakan UKT dicabut," ujarnya. 

Persoalan lainnya kata Ray, mundurnya kepala Otorita IKN dan wakil kepala Otorita IKN yang tak secara jelas menyampaikan alasannya yang diduga tak lagi sejalan dengan Jokowi. 

"Mundurnya dua pejabat ini cukup menarik. Sebab, jarang terdengar pejabat di era Jokowi menyatakan mundur dari jabatan. Apalagi mereka dianggap sukses melaksanakan tugas," sambungnya. 

Tak sampai di situ kata Ray, persoalan Tapera juga kerap mendapatkan penolakan dari para pendukung Jokowi di DPR dan juga kedua menterinya yang tak sejalan dengan gagasan Jokowi soal program Tapera. 

Yakni, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

"Mereka menyebut tidak menduga bahwa kebijakan Tapera diberlakukan lebih cepat dari desain awalnya. Sehingga hal itu bukan saja mengejutkan keduanya, tapi sekaligus membuat keduanya merasa keberatan," pungkasnya. 

Sebab itu, ia pun mengaku heran dan mempertanyakan alasan para pendukung dan pembantu Jokowi di pemerintahan yang tak lagi sejalan dengan program-program Jokowi. 

"Pertanyaannya adalah mengapa makin banyak pendukung dan lingkaran Jokowi menyatakan sikap berbeda?" tanya Ray.