MPR Respons Permintaan Maaf Jokowi ke Rakyat, Jazilul: Sebagai Pribadi Akan Dimaklumi

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 2 Agustus 2024 3 jam yang lalu
Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid (Foto: MI/Dhanis)
Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid yang juga Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menanggapi soal permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang masa jabatannya yang akan berakhir pada Oktober 2024 mendatang. 

Menurutnya masyarakat Indonesia secara pribadi tentu akan memaafkan Jokowi, namun sebagai presiden, Jokowi mesti berupaya menuntaskan janji-janji politiknya dan menyelesaikan pekerjaannya yang belum tuntas. 

"Sebagai pribadi Pak Presiden akan dimaklumi, tapi sebagai presiden masyarakat Indonesia mencatat mana yang belum selesai mana yang sudah selesai, mana yang tidak sesuai dengan janjinya, mana yang sudah sesuai," kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/8/2024). 

Menurutnya sangat wajar usai Jokowi menyampaikan permintaan maafnya di hadapan publik, lalu kemudian mengundang reaksi rakyat untuk memberikan saran dan kritik kepadanya. 

"Saya pikir wajar presiden mendapat masukan saran dan kritik. Karena apa, karena posisi presiden itu posisi yang diberikan oleh masyarakat," ujarnya. 

Sebab kata Jazilul, masih ada waktu bagi Jokowi sampai Oktober untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dan membayar janjinya kepada rakyat. 

"Banyak hal yang harus diperbaiki, termasuk janji pertumbuhan ekonomi juga belum terpenuhi, termasuk janji "menegakan demokrasi" juga masih tanda kutip," ujarnya

"Saya pikir masyarakat tau fakta ini pertumbuhan ekonomi dan pengangguran masih ada masih cukup banyak juga yang kena PHK, nah itu janji pertumbuhan 7 persen tidak tercapai," terangnya. 

Seperti diketahui, Presiden Jokowi meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia menjelang akhir masa jabatannya, lantaran menyadari bahwa dirinya bersamA Wapres Ma'ruf Amin tidak dapat memenuhi harapan semua pihak.

Permintaan maaf itu disampaikan Jokowi pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan menjelang HUT ke-79 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2024).

"Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Kiai Haji Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini. Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," tutur Jokowi.