Gerindra Sebut Permintaan Maaf Presiden Jokowi Merupakan Hal Wajar

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 5 Agustus 2024 3 jam yang lalu
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani (Foto: MI/Dhanis)
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, menilai permintaan maaf presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada seluruh rakyat Indonesia adalah hal biasa sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. 

"Kita ini manusia biasa, presiden juga manusia biasa, tempat salah, tempat lupa, tempat khilaf dan tentu saja tempat alfa," kata Muzani kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/8/2024). 

Kata Muzani, sangat wajar Presiden Jokowi menyampaikan permintaan maafnya, karena dengan meminta maaf adalah perbuatan yang luhur dan mulia. 

"Meminta maaf adalah tindakan yang luhur dan mulia, memberi maaf atas permintaan maaf itu adalah tindakan yang luhur dan mulia, tetapi lebih luhur dan mulia lagi adalah memberi maaf sebelum yang bersangkutan menyampaikan permohonan maaf," ujarnya. 

Menurut Muzani, rakyat menerima permintaan maaf Jokowi atau tidak merupakan suatu ujian dalam menjaga persatuan dan kerukunan bangsa. 

"Ini adalah ujian kebersamaan, persatuan, kerukunan yang harus terus kita pelihara dan kita junjung tinggi," pungkasnya. 

Seperti diketahui, Presiden Jokowi meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia menjelang akhir masa jabatannya, lantaran menyadari bahwa dirinya bersamA Wapres Ma'ruf Amin tidak dapat memenuhi harapan semua pihak.

Permintaan maaf itu disampaikan Jokowi pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan menjelang HUT ke-79 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2024).

"Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Kiai Haji Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini. Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," tutur Jokowi.