Tradisi Warga Palembang Celup Kaki ke Darah Hewan Kurban

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 17 Juni 2024 11:31 WIB
Sejumlah Anak-anak hingga orang dewasa di Kota Palembang, Sumatera Selatan melakukan tradisi menyelupkan kaki ke darah hewan kurban. [Foto: Antara]
Sejumlah Anak-anak hingga orang dewasa di Kota Palembang, Sumatera Selatan melakukan tradisi menyelupkan kaki ke darah hewan kurban. [Foto: Antara]

Jakarta, MI - Sejumlah Anak-anak hingga orang dewasa di Kota Palembang, Sumatera Selatan, melakukan tradisi menyelupkan kaki ke darah hewan kurban pada Idul Adha 1445 Hijriah, karena di percaya mampu menyehatkan kulit.
 
Selain mampu mengobati kulit, tradisi tersebut dipercaya juga mampu membuat anak-anak menjadi pribadi, yang berani dan lebih menyayangi hewan.
 
Biasanya setelah menyelupkan kaki ke darah hewan kurban, lalu didiamkan selama satu jam kemudian di basuh dengan air hingga bersih.
 
Tradisi tersebut, dianggap sudah sejak lama dilakukan oleh para warga, dan terbukti khasiatnya dapat menyehatkan kulit.
 
"Saya ajak anak saya untuk menyelupkan kaki ke darah hewan kurban, karena ini hanya momen setahun sekali," kata seorang ibu rumah tangga warga Kota Palembang Mira, Senin (17/6/2024).

"Kami percaya ini dapat menyehatkan kulit dan anak-anak tidak merasa takut dengan darah dan dapat lebih menyayangi hewan," tambahnya.
 
Ia mengaku mempercayai tradisi tersebut, sejak turun temurun diajarkan oleh orang tuanya dan kakek neneknya, sejak masih kecil.
 
Sementara Diana, seorang warga lainnya mengatakan ini kali kelima ia melakukan tradisi, menyelupkan kaki ke darah hewan kurban.
 
"Dulu saat pertama kali saya agak sedikit merasa gimana ya, kan darah gitu. Tetapi saya memberanikan diri untuk melakukannya dan saya merasa kulit kaki saya yang kasar terasa halus dan dingin. Kemudian sejak saat itu saya rutin menyelupkan kaki saya," ujar Diana.
 
Ia menambahkan, biasanya darah yang dipakai ialah darah sapi lebih manjur dibandingkan kambing, karena darah sapi memiliki jumlah yang lebih banyak ketika disembelih.