Cara Mengurangi Risiko Anemia

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 25 Oktober 2022 21:24 WIB
Jakarta, MI - Anemia defisiensi besi adalah yang paling umum dan seperti namanya, itu terjadi karena kekurangan zat besi, karena kurangnya suplai darah dan kurangnya makanan kaya zat besi dalam makanan. Zat besi merupakan salah satu zat gizi esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Zat besi adalah nutrisi yang sama pentingnya dengan yang didapat, menurut Ahli Diet Vidhi Chawla. Antara mempertahankan pola makan yang sehat dan melakukan beberapa latihan fisik, kamu mungkin lupa memasukkan zat besi ke dalam makanan. Kurangnya zat besi dalam makanan kamu dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kekurangan zat besi dan anemia. Anemia adalah suatu kondisi di mana darah tubuh kamu kekurangan jumlah sel darah merah sehat yang cukup, yang membawa oksigen ke jaringan tubuh. Zat besi adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh karena membuat hemoglobin, mioglobin dan beberapa hormon. Biasanya, gejala anemia defisiensi besi ringan pada tahap awal. Ketika kekurangan meningkat, gejalanya menjadi lebih jelas. Beberapa gejala yang mungkin dialami oleh seseorang dengan anemia defisiensi besi adalah kelemahan, kulit pucat, sakit kepala, nyeri dada dam kelelahan ekstrim. Cara mengurangi risiko anemia defisiensi besi Kamu dapat mengurangi risiko anemia defisiensi besi dengan memasukkan makanan kaya zat besi dalam diet harian kamu. Ada dua sumber zat besi dalam makanan yaitu heme dan non-heme. Besi heme dapat ditemukan dalam produk hewani seperti daging dan makanan laut. Zat besi ini diserap dengan baik oleh tubuh kita. Zat besi non-heme berasal dari sumber tanaman seperti sayuran hijau. Jenis zat besi ini tidak diserap dengan baik oleh tubuh kita, dibandingkan dengan zat besi heme. Sumber zat besi heme meliputi: Unggas Daging sapi Daging dan hati Daging tuna Tiram dan kerang Sumber zat besi non-heme meliputi: Kacang polong Biji-bijian Bayam Sayuran Kunci untuk meningkatkan penyerapan zat besi tubuh kamu adalah dengan menambahkan beberapa vitamin C ke dalam makanan. Dampaknya akan lebih tinggi jika vitamin C ditambahkan bersama dengan zat besi non-heme. Beberapa sumber vitamin C adalah kembang kol, buah jeruk, brokoli, kubis brussel, semangka, paprika, dan beri (stroberi, raspberry, blueberry), kentang, tomat, nanas dan melon. Sebagai kesimpulan, adalah fakta yang diketahui dan jelas bahwa anemia tidak dapat diatasi dengan makanan atau suplemen makanan tertentu. Namun, perlu asupan makanan secara keseluruhan atau kombinasi secara teratur.
Berita Terkait