Apa Itu Workaholic? Berikut Cara Menguranginya

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 12 Oktober 2022 15:57 WIB
Jakarta, MI – Workaholic adalah seseorang yang kecanduan kerja, atau gila kerja atau yang lebih dikenal dengan workaholism pertama kali digunakan untuk menggambarkan kebutuhan yang tidak terkendali untuk terus bekerja. Bagaimana cara mengetahui apakah kamu seorang workaholic? Meskipun istilah “gila kerja” atau workaholic telah dipermudah, kecanduan kerja, atau kecanduan kerja, adalah kondisi yang nyata. Orang dengan kondisi kesehatan mental ini tidak dapat berhenti menghabiskan waktu berjam-jam yang tidak perlu di kantor atau terobsesi dengan kinerja pekerjaan mereka. Sementara pecandu kerja dapat menggunakan terlalu banyak pekerjaan sebagai pelarian dari masalah pribadi, pecandu kerja juga dapat merusak hubungan dan kesehatan fisik dan mental. Kecanduan kerja lebih sering terjadi pada wanita dan orang-orang yang menggambarkan diri mereka sebagai perfeksionis. Menurut psikolog klinis Carla Marie Manly, PhD, jika kamu atau orang yang kamu cintai merasa bahwa pekerjaan menghabiskan hidupmu, kemungkinan besar kamu berada dalam spektrum kecanduan kerja. Mampu mengidentifikasi tanda-tanda kecanduan kerja sangat penting jika kamu ingin mengambil langkah awal untuk melakukan perubahan. Meskipun ada banyak cara kecanduan kerja berkembang, ada beberapa tanda jelas yang harus diperhatikan: Kamu secara rutin membawa pekerjaan ke rumah. Kamu sering begadang di kantor. Kamu terus-menerus memeriksa email atau SMS saat di rumah. Selain itu, waktu bersama keluarga, olahraga, makan, atau kehidupan sosial kamu mulai terganggu akibat jadwal kerja yang padat, kemungkinan kamu memiliki kecenderungan gila kerja. Para peneliti yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang kecanduan kerja mengembangkan instrumen yang mengukur tingkat kecanduan kerja. Itu terlihat pada tujuh kriteria dasar untuk mengidentifikasi kecanduan kerja: 1. Kamu memikirkan bagaimana kamu dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk bekerja. 2. Kamu menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja daripada yang semula dimaksudkan. 3. Kamu bekerja untuk mengurangi perasaan bersalah, kecemasan, ketidakberdayaan, dan depresi. 4. Kamu telah diberitahu oleh orang lain untuk mengurangi bekerja tanpa mendengarkan mereka. 5. Kamu menjadi stres jika dilarang bekerja. 6. Kamu mengabaikan hobi, kegiatan waktu luang, dan olahraga karena pekerjaan. 7. Kamu terlalu banyak bekerja sehingga merugikan kesehatan. Menjawab “sering” atau “selalu” untuk setidaknya empat dari tujuh pernyataan ini mungkin menunjukkan bahwa kamu memiliki kecanduan kerja. Tips mengurangi workaholic Mengetahui kapan saatnya untuk mengambil langkah mundur dari pekerjaan itu sulit. Namun dengan bimbingan dan dukungan yang tepat, kamu dapat meminimalkan dampak negatif stres kerja dan mengubah pola workaholic kamu. Salah satu langkah awal adalah melihat secara objektif kebutuhan dan tujuan hidup kamu. Lihat apa dan di mana kamu dapat mengurangi pekerjaan untuk menciptakan keseimbangan yang lebih baik. Kamu juga dapat memberi diri kamu pemeriksaan realitas. Jika pekerjaan berdampak negatif pada kehidupan rumah tangga, persahabatan, atau kesehatan kamu, ingatlah bahwa tidak ada uang atau karir yang layak untuk mengorbankan hubungan utama kamu atau kesehatan masa depanmu. Meluangkan waktu untuk diri sendiri juga penting. Cobalah menyisihkan 15 hingga 30 menit setiap malam untuk duduk, merenung, bermeditasi, atau membaca. Terakhir, pertimbangkan untuk menghadiri pertemuan Workaholic Anonymous . Kamu akan dikelilingi orang lain yang juga menghadapi kecanduan kerja dan stres. Workaholism adalah penyakit, bukan kegagalan moral. Kamu tidak sendiri. Kamu pulih ketika kamu mengerjakan 12 langkah. Pemulihan dari kecanduan kerja adalah mungkin. Jika kamu merasa mengalami kecanduan kerja tetapi tidak yakin bagaimana mengambil langkah pertama menuju pemulihan, buatlah janji dengan terapis . Mereka akan dapat membantu kamu menilai kecenderunganmu untuk bekerja terlalu keras dan mengembangkan rencana perawatan.
Berita Terkait