Soroti Bengkaknya Anggaran Formula E, Gembong Warsono: Seharusnya Digunakan Atasi Banjir

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 8 Maret 2022 10:19 WIB
Monitorindonesia.com - Ketua Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Gembong Warsono menyoroti bengkaknya anggaran pengerjaan sirkuit balap Formula E dari Rp50 miliar menjadi Rp60 miliar. Menurutnya, pembengkakan yang mencapai Rp10 miliar bukan jumlah yang sedikit. Uang itu, kata dia, seharusnya dapat digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat seperti mengatasi banjir di Jakarta. "Itu sudah bisa menyelesaikan persoalan banjir itu," kata Gembong kepada wartawan, Selasa (8/3/2022). Ia mengatakan, kenaikan anggaran itu juga menunjukkan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tidak matang dalam perencanaan. Menurutnya, bila proyek sudah dilelang dengan nominal yang ditentukan, pelaksanaannya harus sesuai dengan harga yang disepakati. Jika ada penambahan, kata dia, seharusnya ada lelang baru yang dilakukan oleh PT Jakarta Propertindo dengan PT Jaya Konstruksi selalu kontraktor. "Kalau kita merencanakan sesuatu kemudian dalam perjalanan terjadi pembengkakan yang luar biasa besar Rp10 miliar itu luar biasa besar itu. Artinya perencanaan dari Jakpro yang abal-abal. Perencanaan jelas abal-abal," katanya. Diketahui, pembangunan sirkuit untuk gelaran balap mobil Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta, menelan anggaran sekitar Rp60 miliar. Anggaran itu menggunakan sumber dana dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro). "Kalau di tahap ini saya masih di tahap Rp60 milliar. Tapi saya tidak boleh masuk keseluruhan anggaran penyelenggaraan event ini. Untuk sirkuit 60 miliar," kata Penanggungjawab Proyek Sirkuit Formula E, dari PT Jaya Kontruksi, Ari Wibowo, Minggu (6/3/2022). Jika merujuk angka yang sebelumnya tertera dalam situs eproc.jakarta-propertindo.com, angka Rp60 miliar ini mengalami kenaikan. Dalam situs itu, lelang pekerjaan jasa rancang proyek pembangunan lintasan balap Formula E memiliki nilai harga perkiraan (HPS) sebesar Rp50,15 miliar. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui memang ada penambahan anggaran dari Rp50 menjadi Rp60 miliar. "Seperti yang sudah disampaikan Pak Dirut Jakpro, memang ada penambahan anggaran dari 50 (miliar) ke 60 (miliar), karena sirkuit itu dibuat permanen, jadi dibuat lebih baik dan insyaallah bisa digunakan untuk kegiatan berikutnya," kata Riza. (Aswan)