Motif Tewasnya Satu Keluarga di Penjaringan, Polisi Tunggu Hasil Puslabfor

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 19 Maret 2024 03:45 WIB
Apartemen di Penjaringan Jakarta Utara, TKP sekeluarga bunuh diri (Foto: MI/Istimewa)
Apartemen di Penjaringan Jakarta Utara, TKP sekeluarga bunuh diri (Foto: MI/Istimewa)

Jakarta, MI - Kasus tewasnya satu keluarga yang diduga bunuh diri Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara masih terus didalami pihak kepolisian. Motif bunuh diri mereka pun masih menjadi misteri. 

Penyidik Polres Metro Jakut belum menyimpulkan penyebab satu keluarga melakukan aksi bunuh diri. Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian beralasan, pihaknya menunggu hasil pemeriksaan barang bukti yang ditemukan di lokasi. 

Pemeriksaan dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor). Di samping itu, tim dari psikologi forensik juga masih bekerja mengumpulkan data-data terkait latar belakang para korban.

"(Untuk motif) belum, kita masih nunggu hasil laboratorium forensik dan psikologi forensik," kata Hady, Senin (18/3/2024).

Sebelumnya satu keluarga ditemukan tewas di pelataran parkir apartemen lahan parkir Teluk Intan, Tower Topas, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), Sabtu (9/3/2024). 

Jenazah korban ditemukan petugas keamanan yang berjaga di lobi apartemen setelah mendengar dentuman keras. 

Posisi empat jenazah telentang dan berdekatan. Hasil oleh tempat kejadian perkara, polisi menemukan kondisi tangan korban saling terikat. 

Sang ayah, EA mengikatkan tangannya dengan sang anak perempuan JIL, sementara sang ibu AEL mengikat tangannya dengan tangan anaknya yang laki-laki, JWA.

Berdasarkan rekaman CCTV apartemen, terlihat satu keluarga tersebut datang ke apartemen menggunakan mobil sekitar pukul 16.02 WIB, Sabtu (9/3/2024). 

Mereka kemudian terlihat naik lift menuju lantai 21. Dalam rekaman CCTV lift EA terlihat sempat mencium kening istri dan anak-anaknya di dalam lift.

Setelah itu, giliran sang ibu, AEL, terlihat mengumpulkan handphone atau ponsel suaminya dan kedua anaknya.

"Kemudian pukul 16.05 WIB keluar dari lift di tangga 21, berdasarkan pantauan CCTV, dan naik ke tangga darurat untuk naik ke rooftop apartemen," ujar Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya, Minggu (10/3/2024).

Agus mengatakan pada pukul 16.13 WIB Sabtu (9/3/2024), keempatnya jatuh bersamaan dari lantai 22.