Tamliha: Penyerahan Nama Calon Panglima TNI Belum Dilakukan

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 2 September 2021 22:37 WIB
Monitorindonesia.com - Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha mengaku bahwa hingga saat ini DPR belum menerima surat, DPR khususnya di Komisi I belum menerima surat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pergantian Panglima TNI. "Selama saya menjadi Komisi 1 itu selalu 3 bulan sebelumnya yang bersangkutan pensiun, nah ini ada kendala waktu karena masa persidangan ini kan cuma sebentar," kata Tamliha kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/9/2021). Diketahui Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan pensiun pada 8 November 2021, karena Syaifullah meminta agar pemerintah segera menyerah nama baru untuk pengganti panglima, agar tidak terjadi kekosongan jabatan. "Keburu pensiun dan kita tidak boleh terdapat ke kosongan terhadap jabatan panglima TNI itu," ujar politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu. Tamliha menyampaikan bahwa agenda rapat Komisi I cukup padat beberapa waktu ke depan. Pasalnya, komisi-komisi di DPR saat ini tengah fokus membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022. "Kami kan juga memiliki agenda yang padat terutama pembahasan anggaran tahun 2022," tuturnya. Mengenai nama pengganti Panglima, dirinya menilai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa memiliki peluang yang sama. "Ya masing-masing punya kelebihan, kalau giliran maka itu adalah KASAL sekarang yang menjadi calon panglima terkuat. tapi kalau berdasarkan senioritas di TNI, maka andika lebih berpeluang," ucapnya. (Ery)

Topik:

calon panglima